Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa perintah evakuasi di Gaza menjelang invasi darat militer Israel seperti 'hukuman mati' bagi warga Palestina yang sakit dan terluka di rumah sakit.
"Memaksa lebih dari 2.000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan, di mana fasilitas kesehatan sudah beroperasi pada kapasitas maksimum dan tidak mampu menampung peningkatan jumlah pasien secara dramatis, bisa sama saja dengan hukuman mati," tulis WHO dalam postingan di X, sebelumnya dikenal Twitter dikutip Minggu (15/10/2023).
Rumah sakit di wilayah tersebut sudah beroperasi dengan sumber daya yang minim setelah Israel memutus pasokan termasuk air, makanan dan bahan bakar ke Jalur Gaza menyusul serangan mendadak Hamas akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah invasi tersebut. Pada hari Jumat, Israel memberi warga sipil di Gaza utara waktu lebih dari 24 jam untuk mengungsi menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi.
"Evakuasi paksa terhadap pasien dan petugas kesehatan akan semakin memperburuk bencana kemanusiaan dan kesehatan masyarakat saat ini," tulis WHO.
"Kehidupan banyak pasien yang sakit kritis dan rentan berada dalam bahaya," tulis mereka, seraya menguraikan pasien yang perlu tetap terhubung dengan mesin pendukung kehidupan, bayi baru lahir yang berada di inkubator, wanita dengan komplikasi kehamilan, dan lain-lain.
Lebih lanjut, WHO berpendapat bahwa direktur dan pekerja rumah sakit harus memilih antara meninggalkan pasien yang sakit atau mempertaruhkan nyawa mereka dengan mencoba memindahkan mereka. Mereka juga memperingatkan bahwa banyak pengungsi Palestina memilih mencari perlindungan di daerah sekitar rumah sakit.
Pejabat WHO menyerukan Israel untuk membatalkan perintah evakuasi rumah sakit dan memastikan fasilitas kesehatan terlindungi.
"WHO juga menegaskan kembali seruannya untuk pengiriman pasokan medis, bahan bakar, air bersih, makanan, dan bantuan kemanusiaan lainnya dengan segera dan aman ke Gaza melalui penyeberangan Rafah, di mana bantuan penyelamat jiwa, termasuk pasokan kesehatan WHO yang tiba hari ini, sedang menunggu masuk," pungkas mereka.
(kna/kna)











































