Belajar dari Kasus Kematian Dini Sera, Ini Cara Lepas dari Toxic Relationship

Belajar dari Kasus Kematian Dini Sera, Ini Cara Lepas dari Toxic Relationship

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 15 Okt 2023 11:06 WIB
Belajar dari Kasus Kematian Dini Sera, Ini Cara Lepas dari Toxic Relationship
Foto: Siti Fatimah/detikJabar
Jakarta -

Tragis nasib Dini Sera Afrianti (27) yang harus kehilangan nyawa di tangan Gregorius Ronald Tannur (31), kekasihnya. Penganiayaan Ronald kepada Dini disebut telah terjadi berulang kali dan yang terakhir berujung pada kematian.

Unggahan terakhir Dini di media sosialnya juga menyoroti Dini sudah sering mendapat perlakuan kasar sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya. Chuaks," tulis Dini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban yang terjebak di toxic relationship umumnya sulit melepaskan diri. Hal ini karena mereka telah kehilangan self worth atau rasa percaya diri sehingga mengira tak akan ada yang bisa menerima mereka setelah keluar dari hubungan beracun tersebut.

Siklus hubungan yang tidak sehat pada akhirnya akan berakhir dengan kekecewaan. Bahkan dalam kasus yang lebih serius, toxic relationship bisa berujung pada kekerasan baik verbal atau fisik.

ADVERTISEMENT

Psikolog klinis Ratih Ibrahim mengungkap penting untuk segera keluar dari hubungan toksik jika merasa menjadi korban. Meski memang keluar dari hubungan yang menyakitkan seperti itu kerap tak mudah.

"Karena begini, pada saat kita dekat dengan seseorang akan ada bounding. Ada harapan yang dibangun di situ. rasa suka, cinta, dependen, itu bisa jadi bias. Mungkin memang perlu dimaafkan, we forgive easily karena menganggap itu biasa saja," katanya saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

Ketika terjebak dalam hubungan yang toksik, korban biasanya akan meningkatkan rasa toleransi mereka terhadap perlakuan yang diberikan pasangannya. Hal penting yang harus dilakukan untuk keluar dari hubungan toksik adalah mencari bantuan.

"Reach out for support. Saat sudah dapat support, fokus bahwa mereka mau menolong kamu," ujarnya.

Setelah itu, buat rencana perpisahan. Jika sudah berhasil memutuskan hubungan, batasi komunikasi dan jika perlu tak usah mencari tahu tentang keberadaan atau informasi pelaku toxic relationship.

"Kalau berhasil exit, jangan balik lagi. Please avoid contact at anything," ujarnya.




(kna/kna)

Berita Terkait