Kasus tewasnya Dini Sera Afrianti (27) seusai dianiaya kekasihnya menyoroti bahayanya kasus kekerasan dalam pacaran ketika terjebak di hubungan tak sehat atau toxic relationship. Dini meregang nyawa setelah dianiaya anak anggota DPR RI, Gregorius Ronald Tannur (31).
Berdasarkan laporan kepolisian, Ronald telah melakukan penganiayaan kepada Dini berulang kali, dan yang terakhir berujung pada kematian. Peristiwa kekerasan terakhir menunjukkan proses yang disengaja untuk mengakibatkan penderitaan fisik dan psikis luar biasa kepada korban.
Sebelum meninggal, Dini sempat mengunggah curhatannya di TikTok soal kekerasan yang dialaminya saat pacaran. Tak sedikit juga yang menduga Dini terjebak di toxic relationship.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kasus tersebut, toxic relationship atau hubungan beracun banyak diartikan sebagai perasaan tidak aman dan tidak nyaman dalam hubungan kepada pasangan. Hal ini bisa dipicu karena pasangan kerap mengancam atau tidak ada dukungan sampai timbulnya kekerasan.
Hubungan yang melibatkan pelecehan fisik atau verbal tentunya diklasifikasikan sebagai 'beracun'. Selalu muncul emosi negatif saat bersama pasangan juga tanda-tanda hubungan toksik.
"Semua hubungan, apapun juga, yang ketika itu terjadi kita merasa salah terus. Rasanya tidak aman, mengancam secara fisik dan psikologis," kata psikolog klinis Ratih Ibrahim dari Personal Growth saat ditemui Sabtu (14/10/2023).
Berada di toxic relationship tak mudah. Untuk lepas pun sama sulitnya. Ada berbagai penyebab seseorang terjebak di hubungan toksik, mulai dari siklus berulang sampai pengalaman traumatis.
Menurut Ratih, ada beberapa tanda hubungan sudah tak sehat, di antaranya:
- Tidak pernah di support
- Selalu merasa sendirian
- Ada kecemburuan dan trust issues yang konstan
- Salah satu pihak terlalu kontrol
- Ada rasa tertekan yang terus menerus dialami
"Dalam kasus ekstrem, akan ada abuse yang bisa muncul termasuk misalnya dihilangkan kesempatan untuk menjadi diri sendiri. Intinya if u feel not okay di relationship, itu bisa jadi toxic," paparnya.
(kna/kna)











































