Kemenkes Masih Tunggu Laporan RS Terkait Pasien Mati Batang Otak Bekasi

Kemenkes Masih Tunggu Laporan RS Terkait Pasien Mati Batang Otak Bekasi

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 16 Okt 2023 12:30 WIB
Kemenkes Masih Tunggu Laporan RS Terkait Pasien Mati Batang Otak Bekasi
RS Kartika Husada Jatiasih. (Foto: Atta Kharisma/detikHealth)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI menyebut sampa saat ini masih menunggu laporan dari rumah sakit terkait insiden anak mati batang otak setelah operasi amandel di RS di Kota Bekasi.

"Kita sudah bikin SOP, standar, dan kebijakan bagaimana caranya suatu tindakan atau prosedur seperti itu. Kalau itu sudah sesuai, seharusnya nggak ada lagi malpraktik atau kelalaian yang disengaja maupun tidak disengaja," ucap Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi ketika ditemui detikcom, Senin (16/10/2023).

"Kalau ada kasus begini mereka harus melaporkannya ke Ditjen Yankes dalam hal ini terkait akreditasi dan mutu pelayanan. Nanti dicek laporannya sudah masuk atau belum. Kalau sudah ada laporannya, tim dari Yankes akan memverifikasi," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Nadia menjelaskan bahwa verifikasi yang dilakukan nantinya bisa saja menjadi catatan ketika dilakukan akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Ia menuturkan bahwa setiap insiden yang terjadi di fasyankes harus dilaporkan. Ini berkaitan dengan keselamatan pasien yang menerima pelayanan.

Lebih lanjut, dr Nadia juga menyinggung soal peran komite medik dalam penyelesaian insiden antara pasien dan fasyankes. Komite medik yang bertugas harus bebas dari konflik kepentingan dan profesional.

ADVERTISEMENT

"Harus benar-benar profesional menilai apakah tindakan yang dilakukan tenaga medis atau tenaga kesehatan itu sudah sesuai SOP. Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai atau tidak? Nah, itu yang harus dilakukan komite medik," ujar dr Nadia.

"Jadi permasalahan ini memang harus diselesaikan di level pemberi layanan dan penerima layanan. Kalau ada kesalahan, pemerintah daerah yang memberikan izin yang menyetop," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pasien BA meninggal dunia mengalami mati batang otak setelah melakukan operasi amandel. Pihak RS Kartika Husada menuturkan bahwa pihaknya sudah sempat ingin dirujuk lantaran fasilitas di tempat tersebut yang kurang memadai. Namun, pihak rumah sakit mengatakan bahwa BA ditolak 80 RS di Jabodetabek.




(avk/naf)

Berita Terkait