Baru-baru ini viral kisah seorang wanita di Bandung berjuang melawan penyakit skoliosis. Wanita bernama Gitarani (25) itu mengaku kondisi skoliosisnya sudah cukup parah, bahkan punggungnya bengkok hingga 70 derajat. Awalnya, Gitarani mengalami gejala nyeri dan rasa tidak nyaman tiba-tiba di bagian punggung. Ia mengira, gejala yang dialami hanya masuk angin biasa.
"Sama mama akhirnya dikasih minyak kayu putih. Tapi pas diliat punggungnya ada bagian kayak ngejendol lumayan besar jadi nggak rata punggungnya. Karena nggak tahu apa, akhirnya dibawa ke dokter umum," cerita Gitarani ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/10/2023).
Menurut hasil pemeriksaan, Gitarani mengidap skoliosis dan disarankan untuk melakukan operasi lantaran tulang punggungnya sudah bengkok 40 derajat. Dokter mengingatkan kondisi skoliosisnya bisa terus berkembang terlebih saat itu usianya masih 15 tahun. Setelah sebelumnya hanya 40 derajat, punggungnya semakin bengkok menjadi 60 derajat dan makin bengkok menjadi 70 derajat pada 2023.
"Pilihan saat itu selain operasi aku disuruh pakai brace, baju besi kayak baju penyangga. Waktu itu masih minim pengetahuan skoliosis jadi takut juga," ujarnya.
Gitarani sebelumnya sempat melakukan terapi alternatif, salah satunya terapi kretek-kretek. Namun, hasil dari terapi tersebut tak memberikan dampak signifikan pada kondisinya.
Dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Phedy, SpOT(K)-Spine, menjelaskan skoliosis merupakan salah satu bentuk kelainan tulang yang membuat tulang belakang melengkung ke samping.
Penanganan yang tepat pada pengidap skoliosis perlu dilakukan dan tak boleh sembarangan. Apabila memutuskan untuk berobat ke 'kretek-kretek', dr Phedy menyebut bisa memperburuk kondisi pasien.
"Tidak bermanfaat dan malah berbahaya, bisa cedera saraf atau pembuluh darah," imbuhnya saat dihubungi, Selasa (18/10).
Adapun penanganannya tergantung pada usia dan beratnya penyakit yang dialami. Pada usia di bawah 18 tahun, jika sudut punggung masih di bawah 30 derajat, maka perawatan masih bisa dilakukan dengan pemantauan setiap enam bulan sekali.
"Kalau sudutnya 30-45 derajat maka dianjurkan untuk menggunakan brace dan bila lebih dari 45 derajat, maka disarankan untuk operasi," jelasnya.
Pada orang dewasa atau di atas 18 tahun, jika sudut masih kurang dari 50 derajat maka pasien cukup dilakukan pemantauan. Sedangkan, jika lebih dari angka tersebut maka operasi sangat disarankan.
Simak Video "Video: Cerita Putri Patricia Mengidap Skoliosis"
(suc/kna)