Keluhan serupa dialami laki-laki 30 tahun, pasien kedua Mpox yang memiliki lesi di 10 bagian tubuh. Keduanya kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Secara umum, rata-rata pasien membutuhkan waktu tiga sampai empat minggu untuk benar-benar pulih.
Berikut riwayat perjalanan kasus Mpox di DKI:
- 1 kasus di Agustus 2022
- 1 kasus 12 Oktober 2023
- 1 kasus 19 Oktober 2023
Sejauh ini, pemerintah belum melaporkan kasus baru Mpox di luar DKI Jakarta. Bagaimana hasil kontak erat kedua pasien tersebut?
Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, menyebut seluruh kontak erat dari kedua kasus baru Mpox tidak menunjukkan gejala. Dari seluruh kontak erat, dua orang di antaranya dinyatakan negatif Mpox berdasarkan hasil pemeriksaan di lab.
"Kita hanya pantau perkembangan per hari begitu ada gejala langsung diperiksa laboratorium," tuturnya kepada detikcom Jumat (20/10/2023).
"Dua orang kasus positif ini kita rawat isolasi di RS untuk memutus mata rantai penularan," sambungnya.
Pihaknya menyebut tengah meningkatkan upaya tracing dan surveilans khususnya di poli umum, anak, poli HIV, juga poli infeksi menular seksual.
Sementara Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI dr Ngabila Salama mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Beberapa langkah pencegahan yang bisa diupayakan agar tak tertular Mpox adalah menjaga kebersihan diri. Termasuk tidak lupa mencuci tangan dengan air mengalir hingga rajin memakai masker.
"Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan atau jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya. Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," pesan dia.
"Vaksinasi monkeypox sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi," pungkasnya.
Simak Video "Video: Dinkes DKI Jakarta Ungkap Penyakit yang Jadi Tantangan Saat Ini"
(naf/suc)