Pembunuh Wanita di Mal Ngaku Dapat 'Bisikan', Ini Tanda Skizofrenia Paranoid

Pembunuh Wanita di Mal Ngaku Dapat 'Bisikan', Ini Tanda Skizofrenia Paranoid

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 25 Okt 2023 15:00 WIB
Pembunuh Wanita di Mal Ngaku Dapat Bisikan, Ini Tanda Skizofrenia Paranoid
Ilustrasi. (Foto: Dok.Detikcom)
Jakarta -

Setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan, terungkap bahwa tersangka pembunuhan berinisial AH (27) mengidap skizofrenia paranoid. Sebelumnya diketahui AH membunuh seorang karyawati FD (43) dekat lobi sebuah mal di Jakarta Barat pada Selasa (26/9/2023).

Setelah dilakukan 8 hari pemeriksaan di RS Bhayangkara Polri, AH didapati mengidap gangguan jiwa berat. Dalam pengakuannya, AH melakukan pembunuhan pada FD lantaran mendengar bisikan gaib.

"Dari pelaku sendiri alasan untuk melakukan pembunuhan dikarenakan adanya bisikan," ucap Kapolres Jakbar Kombes M Syahduddi dalam konferensi pers dikutip dari detiknews.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari kejadian tersebut, sebenarnya apa itu skizofrenia paranoid? Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menuturkan bahwa kondisi tersebut merupakan salah satu kondisi gangguan jiwa yang masuk dalam kategori psikotik.

Skizofrenia paranoid dapat membuat pengidapnya tidak dapat membedakan lagi mana realita dan mana yang ada di pikirannya.

ADVERTISEMENT

"Kondisi ini ditandai dengan halusinasi dan delusi. Tipenya skizofrenia itu ada macam-macam, tapi kalau paranoid ini tipenya dia punya kecurigaan atau keyakinan tinggi bahwa ada orang yang akan mencelakainya atau punya rencana jahat pada dirinya," ujar Sari ketika dihubungi detikcom, Rabu (25/10/2023).

Sari menjelaskan salah satu gejala atau tanda yang dialami oleh pasien skizofrenia paranoid adalah seperti mendengar suara bisikan. Suara bisikan tersebut dapat memberikan 'informasi palsu' dan memberitahu bahwa ada orang yang ingin mencelakakannya.

"Suara yang didengar orang skizofrenia itu bukan seperti pikiran kita punya ide atau pikiran suara hati. Melainkan betul-betul suara seperti suara orang lain tetapi nggak ada wujudnya dan suara itu menyuruh untuk melakukan hal-hal tertentu," jelas Sari.

"Jadi ada suara berbisik padanya dan meminta dia untuk menyelamatkan diri, menyerang orang lain, atau melarikan diri begitu ya. Intinya untuk mengamankan dirinya," tambahnya.

Sari menuturkan bahwa rasa takut dan khawatir yang dialami pasien skizofrenia dapat divalidasi dari 'suara' yang didengar. Kondisi ini akhirnya membuat beberapa kasus skizofrenia paranoid nekat melukai orang lain.

"Dia bisa nekat melukai karena ketakutan dia itu divalidasi oleh suara yang ia dengar. Dan bahkan ia harus melakukan apa yang diperintahkan oleh suara tersebut sebagai bentuk defense atau pertahanan diri padahal tidak ada hal yang membahayakan diri," ujar Sari.

"Jadi dia sudah kehilangan akal sehatnya yang didengar hanya suara tersebut. Itu menjadi seperti 'keyakinan' sehingga norma menimbang ini dan itu sudah tidak ada saat itu," pungkasnya.




(avk/naf)

Berita Terkait