.webp)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bencana kesehatan mengintai warga Gaza, Palestina, di tengah serangan Israel. Terlebih, banyak korban meninggal karena komplikasi kesehatan setelah Israel melakukan invasi di wilayah tersebut.
"Ini adalah bencana kesehatan masyarakat yang akan segera terjadi akibat perpindahan massal, kepadatan penduduk, kerusakan infrastruktur air dan sanitasi," kata Juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan, dikutip dari Reuters.
Juru Bicara Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) James Elder juga memperingatkan risiko kematian bayi akibat dehidrasi bisa meningkat. Dia juga mengatakan kondisi anak-anak bisa kian parah karena mereka mengonsumsi air asin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak kesulitan mengonsumsi air karena sanitasi yang buruk dan blokade total dari pasukan Israel. Blokade ini membuat bantuan sulit masuk ke Gaza.
"Jadi kematian anak-anak karena dehidrasi, khususnya kematian bayi karena dehidrasi, merupakan ancaman yang semakin besar," katanya.
"Sekitar 940 anak dilaporkan hilang di Gaza dan beberapa diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan," lanjutnya lagi.
Beberapa anak di sana juga dilaporkan mengalami gangguan mental, seperti trauma atau stres berat.
Sebelumnya, Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 8.300 warga Palestina yang tewas imbas peperangan Hamas dan Israel sejak 7 Oktober lalu.
