Pria AS Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua di Dunia Meninggal

Round Up

Pria AS Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua di Dunia Meninggal

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 02 Nov 2023 06:25 WIB
Pria AS Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua di Dunia Meninggal
Proses transplantasi jantung babi pada manusia. (Foto: University of Maryland School of Medicine)
Jakarta -

Lawrence Faucette (58), orang kedua yang menerima cangkok jantung babi hasil rekayasa genetika meninggal dunia pada Senin (30/10/2023), setelah enam minggu menjalani operasi. Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC) yang melakukan prosedur eksperimental tersebut menuturkan tubuh Faucette menunjukkan penolakan dalam beberapa hari terakhir hingga akhirnya meninggal dunia.

"Harapan terakhir tuan Faucette adalah agar kami bisa memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang kami telah pelajari dari pengalaman ini, sehingga orang lain dapat dijamin mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jantung baru apabila organ manusia tidak tersedia," ucap direktur klinis xenotransplantasi Universitas Maryland Dr Bartley P Griffith, MD dikutip dari CNN, Rabu (1/11/2023).

Faucette pertama kali dirawat di UMMC pada 14 September setelah mengalami gejala gagal jantung. Kondisinya pada saat itu sudah parah hingga ia tidak dapat menjalani prosedur transplantasi jantung secara tradisional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu-satunya harapan saya yang tersisa adalah menggunakan jantung babi melalui xenotransplantasi," ucap Faucette saat itu sebelum ia menjalani operasi tersebut.

Proses transplantasi jantung babi akhirnya dilakukan pada 20 September setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan izin darurat untuk prosedur tersebut. Harapannya eksperimen dilakukan untuk memperpanjang usia Faucette.

ADVERTISEMENT

Pada minggu-minggu pertama setelah operasi, tim dokter menuturkan bahwa Faucette mengalami kemajuan signifikan. Faucette juga menjalani terapi fisik dan menghabiskan banyak waktu bersama keluar.

Satu bulan setelah operasi, dokter menuturkan bahwa jantung babi yang ditransplantasikan dapat bekerja dengan baik. Pihak dokter juga sudah sempat menghentikan obat untuk mendukung fungsi jantung. Kondisi ini didukung oleh tidak adanya bukti infeksi hingga penolakan saat itu.

Pertengahan Oktober, rumah sakit menuturkan bahwa Faucette sudah mampu berdiri dan bekerja keras dalam menjalani terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan ototnya.

"Kami berduka atas meninggalnya Faucette, seorang pasien, ilmuwan, veteran angkatan laut, dan kepala rumah tangga yang luar biasa yang hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama istri, putra, dan keluarganya," ujar Dr Bartley.

NEXT: Tantangan Xenotransplantasi

Sebelumnya, Universitas Maryland pada Januari 2022 juga sempat menjalankan operasi serupa pada pasien David Bennett (57). Ia meninggal dunia dua bulan setelah menjalani prosedur cangkok jantung babi. Dari penelitian tersebut dokter menyimpulkan bahwa Bennett meninggal dunia karena gagal jantung akibat berbagai faktor kompleks.

Prosedur transplantasi organ hewan ke manusia ini telah gagal selama beberapa dekade terakhir. Kondisi ini diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh manusia yang akan langsung 'menghancurkan' jaringan asing yang masuk dalam tubuh.

Kini para peneliti mencoba melakukan xenotransplantasi menggunakan organ babi yang dimodifikasi secara genetik. Tujuannya adalah agar organ tersebut lebih mirip dengan organ manusia.

Banyak ilmuwan berharap bahwa xenotransplantasi suatu saat nanti dapat menjadi salah satu 'jalan keluar' masalah kurangnya sumbangan organ manusia. Di Amerika Serikat terdapat ribuan orang yang akhirnya meninggal dunia akibat terlalu lama mengantre untuk mendapatkan donor.

Halaman 2 dari 2
(avk/suc)

Berita Terkait