Pakar epidemiologi Dicky Budiman ikut menyoroti kebiasaan seks bebas content creator Siskaeee yang belakangan mengaku sudah berhubungan intim dengan 216 pria. Dicky menyebut meskipun saat ini dirinya merasa sehat, bukan berarti sepenuhnya 'aman' dari risiko HIV hingga infeksi menular seksual (IMS), bahkan cacar monyet atau Mpox.
Meski Mpox saat ini banyak menular di kelompok LSL, Dicky meyakini jika transmisi tidak berhasil ditekan, virus mulai bermunculan di kelompok lain.
"Misalnya dia kan bilang saya sudah melakukan tes HIV, tapi negatif, HIV kan ada periode jendela, yang mungkin saat ini dia masih negatif, tapi kita tidak tahu tiga sampai enam bulan ke depan," bebernya saat dihubungi detikcom Senin (13/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu masalah waktu terinfeksi penyakit-penyakit berisiko, termasuk di dalamnya monkeypox. Dan ini termasuk kelompok yang harus divaksin monkeypox. Karena mereka termasuk yang berisiko tinggi tertular," sambung dia.
Dicky meminta masyarakat untuk lantas tidak menormalisasi perilaku seks bebas. Selain HIV, monkeypox, penyakit yang kemudian mengintai salah satunya IMS gonore. Gejalanya ditandai dengan muncul nanah pada urine.
Jika seseorang terus menerus terkena IMS pasca melakukan pengobatan, bukan tidak mungkin akan terjadi resisten antibiotik. Alias, obat yang semula dipakai tidak lagi mempan karena memicu munculnya bakteri baru.
"Karena orang seperti itu berulang kali membawa IMS, yang akhirnya konsumsi banyak antibiotik, yang membuat terjadi resistensi antimikroba pada penyakit, patogen yang menyebabkan IMS, dan itu yang sudah terjadi di kawasan ASEAN ini," tutur dia.
Dicky mengambil contoh pada kasus pengobatan gonore, saat ini sudah sulit hanya ditangani dengan ampicilin.
"Sekarang ada jenis yang bahkan amat sangat mahal dan itu juga terbatas," sambung Dicky.
Hal yang sama sempat diutarakan spesialis obgyn dr Boyke Dian Nugraha. Infeksi bakteri gonore yang ada saat ini terus bermutasi di Tanah Air.
"Infeksi super gonore, ada, jaman dulu saya ngobatin gonore cukup dengan penisilin, tapi karena banyak kebal, harus pakai yang naik lagi, sampai sekarang gonore bermutasi menjadi lebih kebal ya, makanya banyak obat-obat antibiotik yang sudah tidak mempan, sehingga mengobati gonore pun kadang-kadang harus melakukan pemeriksaan cek resistensi gonore," sambung dia.
"Kebal karena mungkin sudah berkali-kali, berobat tidak tuntas, akhirnya kumannya jadi kebal, sekarang dikasihnya generasi terbaru, sudah mulai obat-obatan yang keras," pungkasnya.
Di tengah ancaman resisten obat imbas mutasi gonore, dr Boyke lagi-lagi mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan seks bebas. Jika membeli antibiotik, diperlukan resep dokter sehingga jumlah dosis yang digunakan sesuai dengan arahan tenaga kesehatan, dan disiplin menghabiskan obat antibiotik.











































