Ramai orang tua menyambut Tahun Naga Kayu 2024 dengan ingin memiliki anak. Bayi yang lahir pada periode tahun tersebut dipercaya dapat membawa keberuntungan untuk keluarga.
Berkaitan dengan fenomena yang terjadi di kalangan orang tua, spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menuturkan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kepercayaan yang harus dihargai. Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja dilakukan selama kesehatan bayi dan orang tua bisa dijaga.
"Jadi sebenarnya itu aman-aman aja ya nggak masalah. Tidak masalah jika mereka memiliki keyakinan seperti itu tetapi yang harus dipastikan adalah kesehatan bayi tersebut terjaga," ucap dr Fadli ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Fadli menuturkan ada beberapa tahapan program kehamilan yang harus dilalui orang tua apabila ingin memiliki anak di tahun 2024. Karena tahun 2024 sudah sebentar lagi, persiapan sudah bisa dilakukan mulai sekarang.
Pada program hamil yang dijalankan, umumnya dokter akan memberikan obat stimulasi dan memberikan 'jadwal' berhubungan intim pasutri sesuai dengan masa subur apabila cara alami tidak menghasilkan pembuahan. Adapun jika dalam prosesnya masih gagal, program kehamilan bisa dilanjutkan dengan inseminasi dan bayi tabung.
"Kalau misalnya (obat stimulasi dan jadwal) masih gagal, kita bisa mulai inseminasi itu bisa meningkatkan potensi kehamilan hingga 15 persen. Tapi kalau misalnya nggak berhasil karena berbagai faktor, bisa lanjut ke bayi tabung," katanya.
Lebih lanjut, dr Fadli membagikan beberapa tips yang harus diperhatikan agar program kehamilan bisa dilakukan secara alami. Ia menuturkan, gaya hidup pasangan suami istri memiliki peran besar pada kehamilan. Salah satunya adalah dengan menjaga berat badan.
"Paling penting itu lifestyle sih hindari rokok dan alkohol, terus bisa konsumsi vitamin D 5000, dan asam folat. Terus olahraga ya, karena indeks massa tubuh itu diperhatikan dan perlu diturunkan apabila berlebihan," jelas dr Fadli.
"Kalau soal makanan yang perlu dikurangi itu karbohidrat ya. Terus perbanyak konsumsi protein dari mana saja bebas hewani dan nabati. Terus gula juga diperhatikan kalau terlalu banyak itu bisa menumpuk jadi lemak," sambungnya.
Selain menjaga gaya hidup, mengetahui masa subur juga sangat penting dalam proses program kehamilan. Menurutnya hal ini akan membantu pasangan menjalankan program kehamilan lebih efektif.
"Terakhir yang penting kita harus tahu sperma itu bagus atau tidak, kapan masa suburnya wanita itu harus tahu. Bisa dari melihat siklus mens, menggunakan alat, atau tanda-tanda fisik tertentu biasanya wanita tahu," ujarnya.
"Sebaiknya pasangan berhubungan dua hari sebelum masa subur, pas masa subur, dan satu atau dua hari setelah masa subur," pungkasnya.
(avk/naf)











































