Konflik antara Hamas Palestina dan Israel telah menimbulkan banyak kerusakan. Salah satunya adalah di sektor kesehatan, di mana sejumlah rumah sakit di Gaza, seperti Al-Shifa dan Al-Ahli Arab hancur akibat serangan dari pasukan Israel. Tak hanya itu, Israel baru-baru ini juga melancarkan serangan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menelan 12 korban jiwa.
Salah seorang dokter, Ghassan Abu Sittah, menilai serangan yang dilakukan Israel terhadap sejumlah rumah sakit di Gaza sebagai sebuah kesengajaan. Menurut dokter yang pernah bekerja di Rumah Sakit Al-Shifa dan Al-Ahli Arab itu, penghancuran sektor pelayanan kesehatan di Gaza adalah bagian dari strategi militer Israel untuk membinasakan rakyat Palestina.
"Hal yang membuat peperangan kali ini berbeda dengan peperangan lain yang saya lalui - bukan hanya di Gaza, tapi seluruh wilayah, di Yemen, Irak, dan Siria - adalah penghancuran sistem pelayanan kesehatan yang menjadi agenda utama dari strategi militer Israel," ujar Abu Sittah, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (21/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Sittah mengungkapkan saat ini ada sekitar 800.000 orang yang tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang layak, termasuk di antaranya warga Palestina yang hanya mendapat penanganan berupa perban lantaran suplai yang menipis.
"Kita memiliki lebih dari 500 korban luka di halaman Rumah Sakit Al-Ahli (Arab) ketika suplai obat-obatan mulai menipis," tuturnya.
Menurut Abu Sittah, serangan terhadap fasilitas kesehatan yang dilakukan oleh Israel adalah upaya susulan untuk menyasar korban selamat di Palestina. Dengan tiadanya rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, korban yang berhasil selamat dari serangan Israel tidak memiliki akses untuk mengobati luka-luka mereka. Alhasil, para korban hanya tinggal menunggu waktu sampai luka-luka tersebut merenggut nyawa mereka.
"Saya benar-benar yakin ini adalah bagian dari strategi militer mereka (Israel). Pasien-pasien itu akan meninggal. Siapapun yang cukup beruntung untuk bertahan dari serangan pertama, dan strategi Israel adalah menghancurkan sistem pelayanan kesehatan agar mereka (warga Palestina) tidak bisa selamat dari luka-luka yang dialami," sambungnya.
"Sangat jelas kalau ini adalah perang genosida," tandasnya.
(ath/kna)











































