China Buka Suara soal Heboh Wabah Pneumonia 'Misterius', Diklaim Bukan Patogen Baru

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Senin, 27 Nov 2023 08:33 WIB
Ilustrasi warga China pakai masker (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan China mengklaim bahwa lonjakan penyakit pernapasan di negara tersebut disebabkan oleh flu dan patogen lainnya yang diketahui bukan virus baru.

Adapun kelompok infeksi pernapasan yang terjadi saat ini disebabkan oleh tumpang tindihnya virus-virus umum, seperti influenza, rhinovirus, virus pernapasan syncytial, atau RSV, adenovirus, serta bakteri seperti mycoplasma pneumoniae, yang merupakan penyebab umum infeksi saluran pernapasan.

Kementerian negara itu juga telah meminta pemerintah daerah untuk membuka lebih banyak klinik demam dan mempromosikan vaksinasi di kalangan anak-anak maupun orang tua. Hal ini dilakukan setelah negara tersebut bergulat dengan gelombang penyakit pernapasan di musim dingin pertama sejak pencabutan pembatasan COVID-19.

"Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pembukaan klinik dan area perawatan terkait, memperpanjang jam layanan, dan meningkatkan pasokan obat-obatan," kata juru bicara kementerian Mi Feng, dikutip dari AP News.

Ia menyarankan masyarakat untuk memakai masker, serta meminta pemerintah setempat untuk fokus mencegah penyebaran penyakit di tempat-tempat ramai seperti sekolah dan panti jompo.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi meminta agar China memberikan informasi tentang potensi lonjakan penyakit pernapasan dan kelompok pneumonia pada anak-anak yang mengkhawatirkan, sebagaimana disebutkan dalam beberapa laporan media dan layanan pemantauan penyakit menular global.

Munculnya strain flu baru atau virus lain yang mampu memicu pandemi biasanya dimulai dari kelompok penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis. Baik SARS maupun COVID-19 pertama kali dilaporkan sebagai jenis pneumonia yang misterius alias tak diketahui penyebabnya.

Pihak berwenang China pada awal bulan ini menyalahkan peningkatan penyakit pernapasan sebagai akibat dari pencabutan pembatasan lockdown akibat COVID-19. Negara-negara lain juga mengalami lonjakan penyakit pernapasan seperti RSV ketika pembatasan pandemi berakhir.

WHO mengatakan, pejabat kesehatan China pada hari Kamis memberikan data yang diminta melalui telekonferensi. Data tersebut menunjukkan peningkatan jumlah anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit termasuk infeksi bakteri, RSV, influenza, dan virus flu biasa sejak bulan Oktober.

"Pejabat China menyatakan bahwa lonjakan pasien tidak membebani rumah sakit di negara tersebut," menurut WHO.



Simak Video "Pneumonia 'Misterius' di China Picu Pandemi? Ini Kata Kemenkes"

(suc/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork