Relawan Beberkan Detik-detik RS Indonesia Gaza Dikepung Pasukan Israel

Relawan Beberkan Detik-detik RS Indonesia Gaza Dikepung Pasukan Israel

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 27 Nov 2023 18:30 WIB
Relawan Beberkan Detik-detik RS Indonesia Gaza Dikepung Pasukan Israel
Rumah Sakit Indonesia di Gaza. (Foto: Anas al-Shareef/Reuters/File Photo)
Jakarta -

Serangan yang dilancarkan oleh Israel pada RS Indonesia di Gaza pekan lalu membuat para relawan dihadapi kebimbangan antara memilih mengungsi atau tetap tinggal bersama pasien. Relawan Fikri Rofiul Haq bersama rekan-rekannya dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada akhirnya tetap tinggal sampai akhirnya pasukan Israel memaksa mereka untuk pergi.

"Kami dievakuasi melalui jalur yang digunakan Palang Merah Internasional dengan izin Israel. Ada tiga kali evakuasi pada hari Senin, Selasa, dan Rabu. Kami dievakuasi terakhir karena kami harus memprioritaskan korban luka di RS Indonesia," ujar Haq dikutip dari Al Jazeera, Senin (27/11/2023).

Haq menceritakan bahwa pasukan Israel dengan sengaja menghancurkan satu per satu generator yang berfungsi di RS Indonesia. Kejadian itu juga diwarnai dengan penembakan yang menewaskan 12 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum kami dievakuasi, serangan semakin parah, jam demi jam. Saya melihatnya sendiri ada sekitar tiga tank besar 50 meter dari gedung RS Indonesia dan mereka menembaki rumah sakit hingga menyebabkan kerusakan besar," cerita Haq.

"Sekarang RS Indonesia sudah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kementerian Kesehatan Gaza menuturkan bahwa pasukan Israel melakukan perusakan fasilitas rumah sakit sebelum gencatan senjata yang dimulai pada Jumat (27/11/2023) selama empat hari. Tidak hanya itu, mereka juga melaporkan bahwa Israel masih terus melakukan penembakan beberapa jam sebelum gencatan senjata hingga menewaskan seorang wanita dan melukai sedikitnya tiga orang.

Saat ini, Haq bersama rekan-rekannya sedang mempertimbangkan situasi yang mereka untuk mencari cara terbaik tetap membantu masyarakat Gaza. Ia menuturkan bahwa mereka mendapatkan makanan yang cukup setelah bertahan selama berhari-hari dengan berkurangnya jatah makanan dan air di RS Indonesia yang terkepung.

"Kami punya cukup makanan di sini sekarang dan ada orang yang menjual perbekalan di sekitar RS Eropa di Khan Younis," ujar Haq.

"Kami makan kentang goreng, terong goreng, dan paprika goreng. Kadang kami bisa mendapatkan nasi dengan sedikit daging, dan kadang-kadang kami juga mendapat makanan lokal seperti roti dan hummus," pungkasnya.




(avk/naf)

Berita Terkait