Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut satu pasien Mpox yang sempat dilaporkan bergejala berat hingga mengalami sesak napas, kini membaik.
Pasien disebut sudah menerima perawatan intensif dan pemberian langsung antivirus Mpox.
"Sudah terus membaik, karena kan kemudian dia sudah mendapatkan antivirus untuk Mpox," bebernya kepada wartawan saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).
Fatalitas Mpox dipastikan dr Nadia tidak setinggi penyakit lain termasuk COVID-19. Satu kasus yang dilaporkan meninggal pekan lalu juga disebutnya disebabkan komorbid berat.
Saat pasien memiliki komorbid, daya tahan tubuhnya akan terus menurun. Infeksi Mpox juga berperan dalam penurunan imunitas tubuh pasien, sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi semakin sulit dihindari.
Kabar baiknya, dari 59 kasus yang teridentifikasi positif Mpox di Indonesia, 36 di antaranya dilaporkan sembuh.
Sebelumnya diberitakan, pasien Mpox bergejala berat mengeluhkan ruam pada 12 November, hingga kemudian dirujuk ke RS Sulianti Saroso untuk mendapatkan perawatan lanjut.
Pasien merupakan orang dengan HIV, saat dibawa ke fasilitas kesehatan dirinya mengeluhkan sesak napas.
Pemerintah menyebut total kasus Mpox sebetulnya lebih banyak daripada yang terlaporkan. Bak fenomena gunung es, estimasi kasus dalam setahun bahkan melampaui 3 ribu orang.
Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
(naf/vyp)