Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) baru-baru ini melaporkan ada lebih dari 10 ribu link kosmetik dengan bahan terlarang dijual bebas di lapak online. Hal ini ditemukannya mengacu pada hasil patroli siber kosmetik ilegal di marketplace pada Januari hingga September 2023.
BPOM melaporkan, beberapa produk yang ditemukannya mengandung hidrokuinon, yakni bahan kimia terlarang yang disebut bisa memicu pertumbuhan sel kanker. Selain itu, BPOM juga menemukan pada sejumlah kosmetik, yang juga bisa memicu pertumbuhan sel kanker kulit dan payudara.
Lantas bagaimana cara untuk mengetahui apakah suatu produk kosmetik itu aman atau tidak? Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi produk kosmetik ilegal. Berikut penjelasannya:
1. Menggunakan Aplikasi BPOM Mobile
Cara pertama, yakni dengan memanfaatkan aplikasi BPOM Mobile yang bisa diunduh di Google Playstore atau Appstore. Lewat aplikasi tersebut, masyarakat bisa melakukan scan 2D Barcode/QR Code produk dengan mengklik menu scan produk. Kemudian, akan muncul informasi yang menunjukkan apakah produk kosmetik tersebut sudah terdaftar.
2. Cek Nomor Izin Edar
Cara kedua untuk mengecek legalitas produk kosmetik adalah dengan memasukkan nomor notifikasi pada menu 'CEK nomor izin edar (NIE)'.
"Produk kosmetik yang sudah ternotifikasi di BPOM memiliki kode nomor notifikasi NA/NB/NC/NE ditambah 11 digit angka," terang BPOM dalam keterangan resminya, dikutip detikcom Kamis (30/11/2023).
"Lapor HALOBPOM jika menemukan produk kosmetik tanpa nomor notifikasi produk," sambung dia.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Reri Indriani mengingatkan masyarakat untuk selalu mengecek kemasan, label, izin edar, juga kedaluwarsa sebelum membeli produk kosmetik.
Menurutnya, produk kosmetik yang berisiko memicu kanker umumnya menimbulkan efek instan. Walhasil, penting untuk masyarakat waspada jika mengalami efek yang muncul secara instan, misalnya berupa kulit tiba-tiba terasa mulus. Pasalnya, efek bahaya mungkin baru muncul dalam jangka waktu panjang setelah pemakaian.
"Misalnya mulai dari cek KLIK, memastikan bahwa tidak ada klaim berlebihan, waspadai efek samping, kalau produknya dari awal kemasannya burem-burem, kotaknya penyok, harus aware, biar jadi masyarakat yang cerdas," jelasnya beberapa waktu lalu.
Simak Video "Video: Mira Hayati Didakwa Edarkan Skincare Bermerkuri"
(vyp/kna)