.webp)
Viral curhatan di media sosial dari seorang pria di Tasikmalaya, Irfan Ferlanda, yang mengidap diabetes di usia 28 tahun. Ia diagnosis mengidap diabetes melitus tipe dua pada Agustus 2023.
Irfan mengatakan bahwa saat itu ia terkejut dengan diagnosis yang diberikan dokter . Pasalnya, selama ini ia sering mendengar bahwa diabetes adalah 'penyakit orang tua'.
Ia mengakui bahwa sebelumnya ia memiliki gaya hidup yang kurang baik. Irfan mengatakan ia sangat jarang berolahraga dan hampir setiap hari mengonsumsi minuman manis kemasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama tiga bulan terakhir, Irfan menjalani perubahan gaya hidup 180 derajat tanpa mengonsumsi obat. Adapun perubahan gaya hidup yang dilakukan meliputi kalori defisit, memperbanyak olahraga hingga rutin gym seminggu tiga kali, tidur cukup, meninggalkan minuman manis, serta menghindari makanan bertepung dan gorengan.
"Barusan (November 2023) ambil hasil tes HbA1c dan alhamdulillah hasilnya normal. Kalau nanti 3 bulan lagi masih normal, insya Allah remisi. Berat badan juga sudah turun 12 kg dari sebelumnya 90 kg ke 78 kg. Terus apakah akan kembali ke gaya hidup lama? Tentu tidak," kata Irfan dalam media sosialnya, dikutip atas izin yang bersangkutan, Jumat (1/12/2023).
Ia memutuskan untuk tidak mengonsumsi obat terlebih dahulu untuk melihat sejauh mana efek dari perubahan gaya hidup yang dijalaninya. Jika kondisinya tidak menunjukkan perbaikan, barulah ia akan mengonsumsi obat.
"Saya memilih mencoba dulu selama 3 bulan untuk berupaya diet tanpa obat. Kalau nyatanya hasil tes kemarin belum normal, saya baru akan nurut dan minum obat," tambahnya.
Bisakah Diabetes Dikendalikan Tanpa Obat?
Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak bisa sembuh total. Walaupun begitu, penyakit ini masih dapat dikelola sehingga gejala tidak muncul. Kondisi ini disebut dengan istilah remisi atau kondisi saat tubuh tak menunjukkan gejala, namun secara medis penyakitnya masih ada di dalam tubuh.
Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Irfan, dokter spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD, MM, MARS, DipTH, DCD menjelaskan bahwa mengubah gaya hidup total untuk mengontrol diabetes tanpa obat mungkin-mungkin saja dilakukan. Namun, menurutnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut.
"Kondisi ini memungkinkan, tetapi memang harus dievaluasi terlebih dulu kondisi diabetesnya sejauh apa dan bagaimana gaya hidup sehari-hari," ucap dr Rudy ketika dihubungi detikcom, Senin (1/12).
dr Rudy menambahkan bahwa langkah ini hanya dapat dilakukan oleh pengidap diabetes melitus tipe dua. Pasien dengan diabetes melitus tipe satu tidak dapat melakukan hal yang serupa karena tubuh tidak menghasilkan insulin atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi.
"Jadi ini case by case ya. Misal diabetes belum berat terus komplikasi tidak ada dan bukan pada diabetes tipe satu," kata dr Rudy.
"Faktor yang mempengaruhi komitmen dan disiplinnya. Karena gaya hidup sehat bukan serta merta satu atau dua bulan saja tapi seterusnya. Tidak hanya untuk penyandang diabetes tetapi untuk semua orang," pungkasnya.
(avk/vyp)
