Angka Kelahiran Anjlok, Kim Jong Un Desak Warganya Punya Banyak Anak

Angka Kelahiran Anjlok, Kim Jong Un Desak Warganya Punya Banyak Anak

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 05 Des 2023 19:00 WIB
Angka Kelahiran Anjlok, Kim Jong Un Desak Warganya Punya Banyak Anak
Foto ilustrasi: iStock
Jakarta -

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un meminta para perempuan di negaranya untuk memiliki lebih banyak anak, untuk menghentikan penurunan angka kelahiran. Permohonan tersebut disampaikan pada Pertemuan Ibu Nasional Korea Utara, Minggu (3/12/2023).

"Menghentikan penurunan angka kelahiran dan memberikan perawatan, serta pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga yang harus kita selesaikan bersama dengan ibu kita," kata Kim dalam pidato pembukaannya yang dikutip dari laman Wion, Selasa (5/12).

Sulit untuk mengetahui jumlah tepat tren populasi di Korea Utara. Namun, menurut laporan dari Korea Selatan, tingkat kesuburan di Korea Utara terus menurun selama 10 tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan statistik pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa tingkat kesuburan total Korea Utara, atau jumlah rata-rata bayi yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang wanita sepanjang hidupnya, berada pada angka 1,79 pada tahun 2022, turun dari 1,88 pada tahun 2014.

Penurunan ini lebih lambat dibandingkan wilayah Selatan, yang tingkat kesuburannya pada tahun lalu adalah 0,78. Itu turun dari 1,20 pada tahun 2014.

ADVERTISEMENT

Mengutip para pengamat, dilaporkan bahwa Korea Utara merupakan salah satu negara termiskin secara global. Namun, perubahan dalam struktur demografinya serupa dengan yang terjadi di negara-negara kaya.

Salah satu kepala keluarga di Korea Utara, Ahn Kyung-su, mengatakan banyak keluarga di wilayahnya yang memang tidak berniat memiliki anak lebih dari satu.

"Banyak keluarga di Korea Utara juga tidak berniat memiliki lebih dari satu anak saat ini," beber Ahn Kyung-su.

"Karena mereka tahu bahwa mereka membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anak-anak mereka, menyekolahkan mereka dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan," sambungnya.




(sao/naf)

Berita Terkait