Pakar Ungkap Beda Asam Sulfat Vs Asam Folat, Bikin Gibran Keseleo Lidah

Pakar Ungkap Beda Asam Sulfat Vs Asam Folat, Bikin Gibran Keseleo Lidah

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 06 Des 2023 08:06 WIB
Pakar Ungkap Beda Asam Sulfat Vs Asam Folat, Bikin Gibran Keseleo Lidah
Ilustrasi asam sulfat (Foto: Bing Image Creator)
Jakarta -

Calon Wakil Presiden Nomor 2 (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini menjadi sorotan publik karena salah menyebut asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Padahal, asam sulfat adalah zat yang berbahaya, berbeda dengan asam folat yang memang bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil dan janin.

Meski demikian, Gibran menyadari atas kesalahan pengucapan tersebut. Ia pun meminta maaf atas salah penyebutan yang seharusnya asam folat dan bukan asam sulfat.

"Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran kepada wartawan di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/12), dikutip detikNews.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asam folat, sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," ujarnya.

Apa Sih Bedanya Asam Sulfat Vs Asam Folat?

Asam sulfat dan asam folat adalah dua zat yang memiliki nama cukup mirip. Tetapi masing-masing memiliki sifat, fungsi, dan kegunaan yang sangat berbeda.

ADVERTISEMENT

Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati, menjelaskan, asam sulfat atau H2S04 adalah asam mineral (anorganik) kuat, termasuk kandungan dari air Accu.

Adapun kegunaan utamanya untuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah, dan pengilangan minyak. Asam sulfat umumnya digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil.

"Yang jelas, ia bukan sejenis zat kimia yang bisa dikonsumsi, dan bersifat sangat korosif dan dapat merusak jaringan tubuh," ucapnya saat dihubungi, Selasa (5/12/2023).

Sementara asam folat merupakan jenis vitamin B yang biasanya ditemukan dalam makanan, seperti kacang kering, kacang polong, lentil, jeruk, produk gandum, hati, asparagus, bit, brokoli, kecambah, atau bayam. Jenis vitamin ini sangat penting dalam pembentukan sel-sel darah dan perkembangan syaraf, terutama pada janin dalam kandungan.

"Karena itu ia sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil/menyusui dan anak-anak. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan berbagai penyakit lain," imbuhnya.

Prof Zullies mengatakan, kebutuhan asam folat setiap orang berbeda-beda, tergantung usia dan jenis kelamin. Kondisi tertentu, seperti kehamilan, juga dapat memengaruhi tingkat kebutuhan asam folat bagi tubuh.

Berikut ini adalah rekomendasi asupan asam folat harian berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG):

  • 160-200 mikrogram/hari untuk anak usia 1-6 tahun
  • 300 mikrogram/hari untuk anak usia 7-9 tahun
  • 400 mikrogram/hari untuk pria dan wanita berusia di atas 10 tahun
  • 600 mikrogram/hari untuk ibu hamil

Apabila kebutuhan folat tidak bisa terpenuhi dari makanan, dapat mengonsumsi suplemen asam folat. Konsumsi suplemen ini sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.

"Relatif aman sih, karena kan dia juga larut dalam air, sehingga akan terbuang melalui urine. Jarang sekali ada kasus kelebihan asam folat," pungkasnya.




(suc/kna)

Berita Terkait