Estimasi Kasus Bunuh Diri di RI Capai 6 Ribu Orang, Kebanyakan Laki-laki

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 11 Des 2023 17:05 WIB
Ilustrasi kasus bunuh diri. (Foto: Dok.Detikcom)
Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi ada lebih dari 6 ribu kasus bunuh diri di Indonesia per 2019. Dari estimasi 6.544 kasus, 5.096 di antaranya merupakan pria, sementara sisanya 1.448 wanita.

Kasus bunuh diri lebih banyak ditemukan pada pria, salah satunya dikarenakan perawatan gangguan jiwa di kelompok pria relatif lebih sedikit. Mengacu studi British Medical Journal Inggris, tingkat konsultasi perawatan primer umum 32 persen lebih rendah pada laki-laki daripada perempuan.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Dr dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ dari Perhimpunan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa. Banyak laki-laki yang enggan mengutarakan perasaan stres, cemas, hingga depresi. Alih-alih berkonsultasi, kebanyakan dari mereka melampiaskan perasaan tersebut ke perilaku membahayakan, seperti meminum alkohol, penggunaan narkoba, hingga fatalnya bunuh diri.

Banyak pria yang mengaku malu mengakui masalah kesehatan jiwa di tengah ekspektasi sosial yang kerap melekat seperti salah satunya harus lebih kuat secara fisik maupun psikis.

Menurut dr Nova, ada 'gap' antara catatan resmi pemerintah dengan fenomena kasus di lapangan.

Laporan kasus bunuh diri setiap tahun yang dirilis pemerintah tidak lebih dari seribu orang. Misalnya di 2022, Kemenkes RI 'hanya' mencatat 826 kasus bunuh diri, meski ada kenaikan dari sebelumnya di 2018 sebanyak 772 kasus.

Memang Seberapa Besar Fenomena Gunung Es Suicide di RI?

Mengutip laporan WHO, dr Nova menjelaskan fenomena gunung es kemungkinan sedikit lebih banyak dari estimasi 6 ribu hingga 7 ribu suicide di 2019. Dirinya mengaku masih sulit memetakan data riil di lapangan yang juga berimbas pada upaya pencegahan, penanganan, maupun penuntasan kasus bunuh diri.

"Agak susah untuk saya bisa memprediksi gap numbernya, karena sangat multifaktoral, dibutuhkan precision, artinya data yang masuk harusnya riil, supaya mengcapture data dari seluruh RS di Indonesia," sorot dr Nova dalam konferensi pers Senin (11/12/2023).

Perbaikan pencatatan tersebut sebetulnya tengah diusahakan, dr Nova yang juga merupakan Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional tengah memverifikasi data dari seluruh puskesmas serta RS.

Selain remaja, kelompok utama yang menghadapi ancaman bunuh diri selanjutnya adalah lansia. Lansia berhadapan dengan tren kesepian, ketakutan akan menjadi kelompok rentan, yang berpengaruh pada persoalan jiwanya.

Berkaca pada pemerintah Jepang, upaya seperti penetapan UU pencegahan bunuh diri hingga anggaran yang disiapkan untuk pencegahan kasus kematian suicide dari negara di kelompok tersebut terbilang efektif.

*CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.*

Simak Video "Video: Faktor Meningkatnya Kasus Bunuh Diri "


(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork