Cerita Warga Tangsel Kena COVID-19 saat Kasusnya Naik Lagi di RI

Cerita Warga Tangsel Kena COVID-19 saat Kasusnya Naik Lagi di RI

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 12 Des 2023 07:30 WIB
Cerita Warga Tangsel Kena COVID-19 saat Kasusnya Naik Lagi di RI
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal
Jakarta -

Saat semua orang mengira tak akan bisa lagi terinfeksi COVID-19, kasusnya muncul lagi dan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Pemerintah melaporkan adanya kenaikan COVID-19 sekitar 80 persen dengan rata-rata kasus harian 30-40 pasien.

Meski angkanya lebih rendah, penyakitnya tak bisa disepelekan. Hal yang sama juga dirasakan Vita (27) warga Serpong, Tangerang Selatan, saat terinfeksi COVID-19 baru-baru ini.

Vita bercerita pertama kali yang mengalami gejala adalah sang suami. Namun dia tidak berpikir gejala yang dialami suaminya disebabkan infeksi COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya yang bergejala itu sebenarnya suami, nggak enak badan, sakit tenggorokan, demam. Itu di hari Selasa tanggal 28 November. Terus hari Rabu cek lab, hasilnya bagus semua, tipes nggak, DBD nggak," tutur Vita kepada detikcom, Senin (11/12/2023).

Dua hari berselang, tepatnya 30 November, Vita mengeluhkan gejala sakit tenggorokan. Namun lagi-lagi dia tak berpikir gejalanya disebabkan oleh COVID-19.

ADVERTISEMENT

Sampai akhirnya keduanya merasa tak enak badan dan demam yang tak kunjung reda meski sudah mengonsumsi obat. Vita dan suami akhirnya berinisiatif tes swab COVID-19, hasilnya mereka berdua positif.

"Kenapa akhirnya inisiatif tes COVID-19, karena gejalanya ini aneh dan kita nggak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku jujur kaget sih pas kena COVID-19 kok bisa, kaget banget karena kita nggak kemana-mana cuma rumah dan kantor aja," ujar ibu anak satu ini.

Sempat kesulitan tes COVID-19

Vita mengakui sempat mengalami sedikit kendala saat ingin tes swab COVID-19. Di dekat tempat tinggalnya sudah tak ada lagi klinik yang menyediakan layanan tes Corona seperti masa pandemi.

Dia dan suami akhirnya mengunjungi beberapa rumah sakit di daerah Serpong dan sempat terkejut saat melihat tenaga kesehatan tak tampak begitu khawatir ketika mereka positif COVID-19.

"Kita merasa sulit karena udah nggak ada drive thru, sedangkan COVID ini penyakit menular tapi orang-orang udah nggak aware. Susah banget mau cek dan di RS kalau ada yang kena COVID sudah nggak ada penangaann khusus yang gimana-gimana," ujarnya.

"Pas tau kita positif, nakesnya udah nggak khawatir kayak gelombang 1,2,3," tambahnya.

Next: Isolasi mandiri di rumah

Saat positif COVID-19, Vita dan suami menjalani isolasi di rumah. Selama di rumah, dia rutin mengonsumsi obat dan vitamin yang diberikan, berharap segera pulih dari COVID-19.

Di hari kelima isolasi, dia memutuskan untuk tes ulang karena merasa sudah membaik. Hanya saja hasil swab menunjukkan dia dan suami masih positif COVID-19.

Berbeda dengan suaminya, gejala yang dialami Vita cenderung lebih ringan. Tak ada batuk atau sesak napas dan anosmia seperti sang suami.

"Gejalanya beda banget dan aku udah yakin bisa negatif duluan tapi ternyata masih positif. Hari ketujuh tes lagi, masih positif. Itu stres banget sih, aku nggak ngerti kenapa karena aku nggak ada gejala," bebernya.

Setelah hari kesembilan, dia kembali tes COVID-19 dan dinyatakan negatif. Selama menjalani isolasi, Vita mengatakan tak diberi obat oleh Kemenkes dan biaya pengobatan ditanggung sendiri.

"Pas kedeteksi COVID-19, Kemenkes ngechat gitu dapet voucher di Halodoc, klikdokter, dapet voucher untuk obat. Tapi kita bayar sendiri juga untuk obatnya karena kita di RS swasta juga," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pernyataan Kemenkes Singapura Terkait Lonjakan Kasus Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)
Hari Gini Kena COVID-19
6 Konten
COVID-19 muncul lagi, banyak yang terinfeksi saat pandemi mulai banyak terlupakan. Begini cerita mereka yang positif baru-baru ini.

Berita Terkait