Matthew Perry Tewas karena Ketamin, Obat Bius yang Dipakai untuk Atasi Depresi

Matthew Perry Tewas karena Ketamin, Obat Bius yang Dipakai untuk Atasi Depresi

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 18 Des 2023 16:22 WIB
Matthew Perry Tewas karena Ketamin, Obat Bius yang Dipakai untuk Atasi Depresi
Foto: REUTERS/Mike Segar
Jakarta -

Laporan autopsi menunjukkan bintang 'Friends' Matthew Perry meninggal akibat efek akut ketamin yang membuatnya tenggelam. Laporan tersebut, yang dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles, menunjukkan darah Perry dinyatakan positif mengandung ketamin, yang diketahui dapat mengobati depresi dan kecemasan.

"Pada tingginya tingkat ketamine yang ditemukan dalam spesimen darah postmortemnya, efek mematikan utama akan disebabkan oleh stimulasi berlebihan pada kardiovaskular dan depresi pernafasan," kata laporan tersebut. Kematian tersebut dinyatakan sebagai kecelakaan, menurut laporan itu.

Perry ditemukan mengambang tertelungkup di kolam rumahnya di Pacific Palisades pada tanggal 28 Oktober. Pihak berwenang mengatakan pada saat itu bahwa tidak ada pelanggaran yang terlibat. Aktor berusia 54 tahun itu ditemukan "tidak sadarkan diri di jacuzzi yang berdiri sendiri," kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran LA kepada CNN dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan autopsi tersebut juga menyebut Perry menerima terapi infus ketamin untuk mengatasi depresi dan kecemasan.

Laporan tersebut lebih lanjut menjelaskan bahwa ketamin memiliki kegunaan medis dan bedah sebagai obat bius dan juga dikenal sebagai obat rekreasional "terutama karena sifatnya yang 'disosiatif', yang menunjukkan terputusnya hubungan antara pikiran dan tubuh. Ini juga dapat memiliki efek halusinasi dan psikedelik berdurasi singkat."

ADVERTISEMENT

Perawatan terakhir Perry yang diketahui adalah satu setengah minggu sebelum kematiannya, menurut otopsi, jauh melampaui waktu yang masih ada dalam sistemnya sejak perawatan tersebut.

Ketamine adalah obat yang digunakan di rumah sakit terutama sebagai obat bius, meskipun penelitian juga menemukan bahwa obat ini memiliki potensi yang signifikan dalam mengobati depresi berat, kecemasan, dan keinginan bunuh diri. Obat ini banyak digunakan secara ilegal sebagai obat yang menciptakan efek disosiatif dan tinggi yang intens.

Para ahli mengatakan meskipun tingkat ketamin dalam sistem tubuh Perry sangat tinggi, tidak jelas apakah ketamin tersebut bisa berakibat fatal.

Ed Boyer, seorang profesor pengobatan darurat di Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan bahwa "peningkatan konsentrasi ketamin menunjukkan tingkat penggunaan yang tinggi."

"Mengingat terapi ketamin terakhirnya dilakukan setidaknya seminggu sebelumnya, penyalahgunaan bahkan penggunaan rekreasional, tidak dapat dikesampingkan," tambahnya.




(kna/kna)

Berita Terkait