Sejumlah netizen mengeluhkan cuaca panas yang melanda beberapa wilayah Indonesia belakangan. Tak sedikit dari mereka yang mengaku heran lantaran sudah memasuki musim hujan, tetapi masih panas.
"Jakarta panas banget," beber pengguna X, seperti dilihat detikcom, Senin (18/12).
Selain di Jakarta, sejumlah netizen yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa tengah, hingga Jawa Timur juga mengalami hal serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perasaan kemarin Semarang suasananya enak udah mulai adem sejuk, kok skrg panas lagi yaa. Mana panas bgt uuu, kalian ngerasa sama gasii? -dips!" tulis akun @undi*****.
"Tempat kalian balik ke musim panas lagi atau stay di musim hujan sih? Kok Bandung malah panas lagi ya, mana panas banget," beber pemilik akun X @pap***ol.
Kata BMKG soal Penyebab Cuaca Panas
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, mengatakan sebagian besar wilayah Pulau Jawa memang telah memasuki musim hujan, meski kondisi tersebut belum terjadi secara keseluruhan di sejumlah wilayah. Begitu juga lama durasi turunnya hujan di sejumlah wilayah terbilang bervariasi.
Menurut Guswanto, hal itu dapat terjadi akibat pengaruh kondisi dinamika atmosfer. Misalnya, dalam beberapa hari terakhir, aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur, sementara di wilayah Jawa bagian barat tidak terlalu signifikan.
Dinamika atmosfer tersebut disebutnya memiliki pola tekanan rendah yang kemudian memicu perlambatan angin hingga pertumbuhan awan. Walhasil, hujan cenderung terjadi di wilayah tengah dan timur.
Sementara di wilayah barat, Guswanto melihat adanya pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hal ini yang kemudian melatarbelakangi prediksi di balik cuaca panas bakal terus menetap dalam beberapa hari ke depan.
"Ada pengurangan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat, sehingga cuaca cenderung umumnya cerah-berawan dan hujan yang masih belum terlalu signifikan," terang Guswanto saat dihubungi detikcom Senin (18/12/2023).
Cuaca Panas Bertahan 3-4 Hari ke Depan
Di samping itu, Guswanto juga menyebut cuaca panas yang dikeluhkan beberapa hari belakangan ini dapat bertahan dalam beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan pola turunnya hujan di sebagian besar wilayah Pulau Jawa belum merata.
"Kondisi ini cenderung relatif masih sama untuk tiga sampai empat hari ke depan, mengingat di wilayah barat masih kering," terangnya.
NEXT: Dampak Cuaca Panas
Dampak Cuaca Panas
Imbas cuaca panas, tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan 'mandi keringat' dan khawatir terkait dampak pada kesehatan. Pakar kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, mengatakan kondisi tersebut wajar terjadi lantaran saat udara panas, peredaran darah banyak berkumpul di dekat kulit. Kemudian terjadi penguapan sehingga memicu keluar keringat.
"Karena keringat keluar, maka suhu badan agak menurun sedikit. Jadi itu wajar," terang Prof Zubairi dalam cuitan di akun X, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
Keringat yang menjadi pertanda bahaya kesehatan adalah saat pasien mengidap kelenjar thyroid. Hal ini ditandai dengan produksi hormon thyroid yang berlebihan menyebabkan gemetar dan banyak keringat.
"Kalau dipegang, kulitnya itu agak halus dan tensinya sedikit tinggi," sambung Prof Zubairi.
"Kemudian kalau denyut jantung, nadi kita juga menjadi agak cepat, itu disebut dengan hyperthyroid," pungkas dia.











































