Kementerian Kesehatan RI melaporkan total pasien yang terpapar varian JN.1, sublineage BA.2.86 sudah mencapai 41 kasus. Pertama kali teridentifikasi di Tanah Air pertengahan November 2023. Varian ini dikhawatirkan memicu peningkatan kasus COVID-19 seperti di Singapura, negara tetangga tersebut mencatat kasus konfirmasi melampaui 50 ribu orang.
Kenaikan kasus JN.1 tercatat sejak awal Desember 2023, mencapai 36 kasus. Sementara di November, temuan varian JN.1 dilaporkan sebanyak lima pasien.
"Per tanggal 19 Desember penemuan JN.1 di Indonesia sebanyak 41 kasus," demikian konfirmasi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, kepada detikcom Rabu (20/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasien JN.1 terbanyak ditemukan di Jakarta Selatan. dr Maxi memastikan gejala COVID-19 yang dikeluhkan pasien-pasien tersebut tidak lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
"Sejauh ini gejala COVID-19 semuanya ringan," sambung dia.
Berikut rincian kasus JN.1 di Indonesia berdasarkan laporan Selasa (19/12/2023):
November:
- 2 kasus dari Jakarta Utara
- 1 kasus dari Jakarta Selatan
- 1 kasus dari Jakarta Timur
- 1 kasus dari Batam
Desember:
- 29 kasus dari Jakarta Selatan
- 2 kasus dari Jakarta timur
- 2 kasus dari Jakarta Utara
- 3 kasus dari Batam











































