RI Kemasukan Varian JN.1, Kasus COVID-19 Bakal Melonjak Seperti Singapura?

RI Kemasukan Varian JN.1, Kasus COVID-19 Bakal Melonjak Seperti Singapura?

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 21 Des 2023 16:00 WIB
RI Kemasukan Varian JN.1, Kasus COVID-19 Bakal Melonjak Seperti Singapura?
Warga mengenakan masker di tempat umum. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI berbicara soal potensi lonjakan kasus COVID-19 selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024. Beberapa waktu terakhir peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia tengah menjadi sorotan.

Kejadian ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tinggi juga terjadi di beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini diduga dipicu oleh kehadiran varian baru seperti JN.1 dan juga momen liburan Natal dan Tahun baru yang membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih meningkat. Tercatat pada Rabu (21/12/2023), jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia mencapai 486 pasien. Sedangkan pada tanggal yang sama di bulan November, kasus harian berada di angka tujuh kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan kasus COVID-19 selama Nataru pasti ada. Kemarin saja dilaporkan kasus harian itu kan sampai 400-an. Cuman sebagian besar itu kondisinya ringan kok dan mereka isolasi mandiri nggak perlu perawatan di rumah sakit," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi ketika ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

dr Nadia mengatakan saat ini pihaknya telah menyediakan tempat-tempat vaksinasi untuk masyarakat yang belum vaksin dan yang ingin melengkapi booster. Kemenkes RI menyediakan vaksinasi di fasilitas kesehatan, bandara, hingga kantor kesehatan pelabuhan.

ADVERTISEMENT

Walaupun potensi kasus COVID-19 meningkat selama Nataru, dr Nadia meminta masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada. Tingkat keparahan yang ditimbulkan masih tidak jauh berbeda dari varian-varian yang sudah ada sebelumnya.

"Kalau untuk COVID-19 tentunya kita harus waspada karena memang saat ini kasusnya sedang naik, selain penyakit flu musiman yang ada pada masa pancaroba ini," ujar dr Nadia.

"Selama libur Nataru ini pokoknya jaga kesehatan tingkatkan imunitas jangan sampai sakit. Kalau mudik pastikan istirahat cukup jangan memaksakan diri ketika mengendarai kendaraan. Prokes tetap ditetapkan tentunya sesuai dengan situasi dan jangan lupa vaksin," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu memprediksi puncak kasus COVID-19 di momen libur Nataru ini akan terjadi pada awal Januari 2024. Kondisi itu diambil bila berkaca dari pengalaman kasus-kasus yang terjadi sebelumnya.

"Kalau melihat dari pengalaman sebelumnya, kita mulai awal tren naik itu awal bulan Desember. Akhir November dihitung dari situ paling lama enam sampai delapan minggu puncaknya. Jadi kalau saya hitung kalau dari Desember ya mungkin puncaknya di awal Januari 2024 nanti," kata Maxi ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).




(avk/naf)

Berita Terkait