Daftar Gejala COVID-19 Varian JN.1, Salah Satunya Muncul Perubahan pada Lidah

Round Up

Daftar Gejala COVID-19 Varian JN.1, Salah Satunya Muncul Perubahan pada Lidah

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 24 Des 2023 05:05 WIB
Daftar Gejala COVID-19 Varian JN.1, Salah Satunya Muncul Perubahan pada Lidah
Varian JN.1 disebut tengah mendominasi kasus COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada prediksi gelombang kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia kali ini baru akan menurun pada Februari 2024. Disebutnya, di antara lebih dari 2 ribu kasus baru COVID-19 dalam sepekan ini, sebanyak 43 persennya merupakan infeksi varian JN.1.

"Jadi kenaikannya dia pesat, artinya dia mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya begitu dia sampai 80 persen, di atas 80 persen itu peak-nya tercapai," ungkap Menkes dalam konferensi pers, Jumat (22/12/2023).

"Jadi seharusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai. Nah peaknya berapa lama? Biasanya kita turun tidak lebih dari satu bulan. Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkes melaporkan, Indonesia mencatat rata-rata kasus COVID-19 sebanyak 2.800 kasus per minggu. Meski penambahan kasus baru ini terhitung pesat, Menkes menyebut, angkanya masih tergolong sedikit.

Juga melihat situasi COVID-19 di negara tetangga, Menkes menyoroti potensi penurunan kasus COVID-19 di Indonesia juga akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi.

ADVERTISEMENT

"Varian JN.1 yang banyak juga terjadi di luar negeri. Kita lihat di negara tetangga sudah terjadi penurunan. Harusnya biasanya itu mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlampau lama lagi terjadi di kita," pungkas Menkes.

Sefatal Apa Gejala Varian JN.1?

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, varian JN.1 lebih menular dibandingkan varian Corona yang menyebar sebelumnya. Hingga kini tercatat ada 38 kasus COVID-19 dengan infeksi varian JN.1 di wilayah Jakarta sepanjang 2023.

Menurutnya, gejala infeksi varian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari varian Corona lainnya. Hanya saja, ada sedikit perbedaan gejala pada lidah pasien dengan infeksi JN.1. Seperti apa?

"Varian JN.1 ada, kita sudah ada. Sudah ditemukan. JN.1 itu dari hasil genome sequencingnya (pengurutannya) di Jakarta sejak awal 2023 sudah ditemukan 38 pasien," kata Ani di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, dikutip Antara, Jumat (22/12).

"JN.1 ini sebenarnya sama saja. Subvarian turunan Omicron, cuma ada ciri-ciri khasnya. Lidahnya menunjukkan warna lebih putih dari biasanya," sambungnya.

Hingga kini, tidak ada bukti bahwa JN.1 menyebabkan gejala dan fatalitas yang lebih berat dibandingkan varian Corona lainnya. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), gejala varian ini mirip dengan penyakit lain yang seringkali muncul saat musim dingin seperti flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan.

Gejala COVID-19 dengan infeksi varian JN.1 COVID-19 meliputi:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Perubahan atau hilangnya rasa atau bau
  • Hidung mampet dan pilek
  • Kelelahan
  • 'Brain fog'
  • Sesak napas
  • Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan)
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

Berita Terkait