Belakangan heboh kabar dua kematian akibat COVID-19 diduga terpapar varian JN.1. Kementerian Kesehatan RI memastikan masih menelusuri kepastian varian yang diidap kedua pasien tersebut.
Sejauh ini, pihaknya baru melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
"Jadi untuk kabar kasus JN.1 warga Batuaji, Batam, yang meninggal, itu masih dalam pemeriksaan," bebernya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (26/12/2023).
"Masih menunggu hasil pemeriksaan genome sequencing jenis subvariannya," lanjut dr Nadia.
Secara nasional, kasus COVID-19 per Senin (25/12) mulai menurun di angka 171 kasus, pasien sembuh dilaporkan lebih banyak yakni 203 orang. Sayangnya, pasien meninggal lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni bertambah lima kasus.
Pasien yang masih membutuhkan perawatan baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit, kini sebanyak 2.615.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut perkiraan puncak kasus COVID-19 bakal terus merangkak naik hingga Januari 2024. kemungkinan baru akan mereda di periode minggu awal Februari tahun depan.
"Jadi harusnya di Januari itu peaknya sudah dicapai. Nah peaknya berapa lama? Biasanya kita turun tidak lebih dari satu bulan. Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan."
Next: Keterangan Dinkes Batam
(naf/naf)