Kemenkes RI Ungkap Kondisi Pasien COVID-19 JN.1 Sebelum Meninggal

Kemenkes RI Ungkap Kondisi Pasien COVID-19 JN.1 Sebelum Meninggal

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 27 Des 2023 06:00 WIB
Jakarta -

Dua kasus COVID-19 sebelumnya dilaporkan meninggal di Batam terkait varian JN.1, sublineage Omicron yang diwaspadai banyak negara. Kementerian Kesehatan RI belakangan mengklarifikasi, 'hanya' satu pasien yang meninggal terpapar COVID-19 varian JN.1, lainnya terkena subvarian Omicron GE.1.

Keduanya sama-sama belum menjalani vaksinasi COVID-19 booster. Padahal, dua pasien tersebut memiliki risiko tinggi saat terpapar lantaran memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Update laporan verifikasi kasus kematian COVID-19 dari Labkesmas/BTKL Batam, satu kasus pria 77 tahun meninggal 21 Desember kemarin, positif Omicron GE.1, sementara pasien JN.1 merupakan pria 48 tahun yang meninggal setelah positif BA.2.86.1," sambung beber dr Nadia dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (26/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien JN.1 sebelumnya dirawat di ICU dan mengeluhkan gejala berat. dr Nadia meminta hal ini menjadi kewaspadaan masyarakat untuk tetap memperketat protokol kesehatan di tengah kasus COVID-19 kembali meningkat meskipun tidak setinggi puncak kasus varian sebelumnya.

"Pasien juga baru vaksin 1 kali atau satu dosis," terang dia.

ADVERTISEMENT

dr Nadia menyebut angka kematian pada pasien komorbid dan belum divaksinasi relatif meningkat. Mengacu catatan kasus harian COVID-19 di Iaman resmi Infeksi Emerging Kemenkes Selasa (26/12), bertambah 190 kasus konfirmasi positif, pasien sembuh 125 orang, kematian tiga jiwa.

Pasien yang membutuhkan perawatan masih di kisaran 2.600 kasus. dr Nadia meminta pasien yang terpapar virus, meski tidak mengeluhkan gejala maupun gejala ringan, wajib menjalani isolasi mandiri selama tiga sampai lima hari demi menekan transmisi COVID-19 di masyarakat.

Kabar baiknya, level transmisi komunitas COVID-19 di Tanah Air masih berada di level 1 jika mengacu pada batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), artinya dipastikan terkendali.

"Jadi pada komorbid dan vaksin tidak lengkap risiko kematian bisa meningkat," pesan dr Nadia.

Sebaran kasus COVID-19 varian JN.1

Kasus terbaru ditemukan di Jawa Barat, berikut rincian 112 kasus COVID-19 varian JN.1 di Selasa (26/12):

  • Jakarta Barat: 42 kasus
  • Jakarta Selatan: 30 kasus
  • Jakarta Utara 16 kasus
  • Jakarta Timur: 8 kasus
  • Jakarta Utara: 5 kasus
  • Pekanbaru: 4 kasus
  • Batam: 3 kasus
  • Tarakan: 2 kasus
  • Bandung: 2 kasus
(naf/naf)

Berita Terkait