Buka-bukaan Warga Korsel yang Ogah Punya Anak: Tak Mau Punya Beban Mental

Buka-bukaan Warga Korsel yang Ogah Punya Anak: Tak Mau Punya Beban Mental

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 27 Des 2023 10:35 WIB
Buka-bukaan Warga Korsel yang Ogah Punya Anak: Tak Mau Punya Beban Mental
Ilustrasi cerita warga Korea Selatan perihal enggan menikah dan punya anak. Foto: Simon Shin/SOPA Images/LightRocket via Getty Images
Jakarta -

Saking banyaknya warga ogah menikah dan memiliki anak, angka kelahiran di Korea Selatan anjlok. Mengacu pada data dari Statistik Korea, lebih dari separuh warga Korsel berusia 20-an dan 30-an mengaku tidak memerlukan pernikahan. Juga lebih dari dua dari lima pasangan menikah mengatakan mereka tidak membutuhkan anak.

Laporan badan yang dikelola pemerintah menunjukkan, populasi Korea Selatan akan menurun dengan cepat dalam 50 tahun ke depan, dengan perkiraan penurunan menjadi 36,2 juta pada tahun 2072. Sementara saat ini, populasi tercatat sebanyak ada 51,7 juta jiwa.

Populasi lansia berumur 70 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 10 juta pada 2033, hampir dua kali lipat dari 5,92 juta pada tahun 2022. Angka tersebut kemungkinan akan mencapai 40,7 persen dari seluruh populasi pada 2072.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan juga menyebut, pada 2022, hanya sebanyak 27,5 persen perempuan berumur 20 tahunan merasa akan menikah. Besaran persentase tersebut turun secara signifikan dari 2008 dengan angka masih 52,9 persen.

Begitu juga pada kelompok pria, hanya 41,9 persen di antaranya dengan rentang usia yang sama mengaku akan menikah, turun dari 71,9 persen pada 2008.

ADVERTISEMENT

Alasan Warga Korsel Ogah Menikah

Salah seorang warga Korea Selatan berusia 20 tahunan, Kim, mengaku tidak akan menikah. Baginya, peran untuk menjadi pencari nafkah tunggal adalah tekanan besar. Dengan memiliki istri, ia berarti harus meninggalkan kendali atas hidupnya sendiri.

"Saya tidak ingin menghidupi keluarga, tidak sekarang, tidak selamanya," ujar Kim, dikutip dari The Korea Times, Rabu (27/12/2023).

"Saya tidak ingin ada orang yang mengganggu saya tentang berapa banyak uang yang saya hasilkan atau terus-menerus mengomel tentang betapa saya tidak cukup baik," sambungnya.

Hal senada disampaikan oleh wanita di Korea Selatan berusia 30 tahunan, Park. Ia sudah menikah dua tahun lalu, namun ia dan suaminya memutuskan untuk tidak memiliki anak.

"(Punya anak) adalah tanggung jawab besar bagi saya dan suami saya secara fisik, finansial dan psikologis, lebih bagi saya daripada dia. Saya mempunyai pekerjaan dan saya tidak ingin menyia-nyiakan beberapa tahun baik dalam hidup saya dalam membesarkan anak," tuturnya.




(vyp/kna)

Berita Terkait