Susahnya Jadi Bumil di Korsel: Tak Dapat Dukungan-Rentan Kena Diskriminasi

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 03 Jan 2024 13:07 WIB
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Woohae Cho
Jakarta -

Saking banyaknya warga ogah menikah dan memiliki anak, Korea kini harus berjuang menghadapi tingkat kesuburan yang amat rendah. Beberapa alasan warga memilih untuk tidak punya anak tak lain mahalnya biaya kebutuhan anak dan pendidikan, serta sulitnya kondisi perempuan bekerja sambil hamil.

Sebuah penelitian mengungkapkan, hampir setengah dari perempuan hamil yang bekerja mengalami kesulitan di tempat kerja disebabkan oleh kurangnya perhatian dari rekan kerja dan atasan. Lebih lanjut, penelitian tersebut menyarankan upaya perbaikan untuk mengatasi tingkat kesuburan yang sangat rendah di negara tersebut.

Asosiasi Kesehatan dan Kesejahteraan Populasi Korea melakukan survei terhadap 1.000 wanita hamil dan 1.000 orang tidak hamil. Mereka menemukan bahwa 43,9 persen wanita hamil yang bekerja mengidentifikasi penilaian dari rekan kerja dan supervisor sebagai pengalaman paling negatif selama kehamilan.

Sekitar 22 persen responden menyatakan bahwa hal yang paling menantang adalah ketidaknyamanan akibat perubahan fisik, dan 20,6 persen menyebut perlu ada tempat istirahat yang luas dan waktu istirahat di tempat kerja.

Sekitar 40 persen perempuan hamil menekankan perlunya penyesuaian jam perjalanan, sementara 19,8 persen percaya bahwa mengubah peran pekerjaan ke lingkungan yang lebih aman merupakan pertimbangan penting di tempat kerja.

"Kebijakan tambahan pemerintah untuk meningkatkan lingkungan kerja bagi perempuan hamil dan mereka yang baru saja melahirkan diperlukan, seperti kemampuan untuk memanfaatkan cuti mengasuh anak tanpa menghadapi penolakan dari tempat kerja," kata seorang wanita yang memiliki bayi pada Desember 2020, Chung (30), dikutip dari The Korea Times, Rabu (3/1/2024).

Tak hanya di tempat kerja, para ibu hamil pun mengalami kesulitan serupa di rumah. Penelitian menemukan, sebanyak 34,5 persen ibu hamil mengaku kurangnya pengertian dan dukungan anggota keluarga atas perubahan fisik dan emosional yang disebabkan oleh kehamilan adalah pengalaman paling negatif.



Simak Video "K-Talk: Usaha Korsel Merangkak Keluar dari Kelahiran Terendah Dunia"

(vyp/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork