Baru-baru ini heboh seorang wanita berusia 44 tahun di India mengalami sakit kepala yang parah setiap kali mengalami orgasme. Wanita dengan nama samaran Anubha itu mengaku selalu merasa kesakitan setelah berhubungan seks bersama suaminya.
Sakit kepala yang dialaminya terletak pada bagian belakang dan terjadi setelah mengalami orgasme. Kondisi tersebut berlangsung selama 30-60 menit tanpa disertai mual atau muntah. Anubha juga diketahui tidak memiliki riwayat migrain.
Suaminya Anubha, Ravi (bukan nama asli) awalnya berpikir sakit kepala yang dialami sang istri tatkala berhubungan seks bisa menjadi masalah psikologis, karena ini adalah pernikahan kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Anubha membantah adanya gejala psikologis atau ketidakbahagiaan dalam pernikahannya. Ia bahkan mengaku sangat mencintai suaminya dan bersikeras membantah tidak ada kaitannya dengan kehidupan pernikahan mereka.
Lantaran kondisinya yang semakin memburuk, Anubha dan suaminya, memutuskan pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebab dari sakit kepala tersebut.
Ahli saraf, Dr Sudhir Kumar dari Apollo Hospitals, Hyderabad, mendiagnosis Anubha dengan sakit kepala yang terkait aktivitas seksual atau istilah medisnya, Headache Associated with Sexual Activity (HAWSA).'
"Sakit kepala selama hubungan seksual atau setelah orgasme dapat memengaruhi satu hingga dua persen populasi," kata Dr Sudhir kepada The South First, dikutip Kamis (4/1/2024).
Kriteria diagnosis HAWSA, termasuk setidaknya dua episode rasa sakit di kepala dan/atau leher selama atau setelah aktivitas seksual.
Kriteria diagnostik lainnya meliputi rasa sakit di kepala yang meningkat intensitas dengan rangsangan seksual dan/atau memiliki intensitas eksplosif tiba-tiba tepat sebelum atau dengan orgasme.
"Rasa sakit dapat berlangsung dari satu menit hingga 24 jam dengan intensitas yang parah dan/atau hingga 72 jam dengan intensi ringan," jelas Sudhir.
"Selain itu, rasa sakit tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh diagnosis lain," tuturnya lagi.
Setelah berkonsultasi, Dr Sudhir memberitahu Anubha dan suaminya, bahwa mereka tidak perlu menderita berkepanjangan. Ada perawatan medis yang efektif yang tersedia untuk kondisi Headache Associated with Sexual Activity (HAWSA).
"Orang harus memenuhi kriteria diagnosis sebelum menyatakan bahwa mereka memiliki HAWSA," ucapnya.
"Mereka yang mengalami episode pertama sakit kepala setelah aktivitas seksual, mungkin memerlukan pemindaian otak untuk mengecualikan penyebab lain sakit kepala," lanjutnya lagi.
NEXT: Studi terkait sakit kepala setelah berhubungan seks
Menariknya, terdapat literatur dan beberapa penelitian yang mengaitkan orgasme dan sakit kepala. Sering disebut sebagai 'sakit kepala akibat seks', penelitian mengatakan bahwa sakit kepala ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Polandia, ada tiga jenis sakit kepala akibat seks. Pertama adalah nyeri tumpul di kepala dan leher yang semakin parah saat gairah seksual.
Kedua adalah tipe eksplosif, yakni sakit kepala yang tiba-tiba, parah, dan berdenyut yang terjadi tepat sebelum atau pada saat orgasme. Dalam beberapa kasus, individu mungkin mengalami kombinasi kedua jenis tersebut.
Tipe ketiga adalah tipe postural, yaitu sakit kepala posisional yang terjadi setelah aktivitas seksual dengan gambaran klinis yang konsisten dengan sakit kepala tekanan cairan serebrospinal rendah yang dapat disebabkan oleh hubungan seksual yang intens.
Studi tersebut menemukan sakit kepala ini biasanya berlangsung selama beberapa menit, namun dalam beberapa kasus, bisa bertahan selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Banyak orang mengalami sakit kepala ini secara berkelompok selama beberapa bulan, diikuti dengan periode yang lama tanpa episode apa pun.
Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa sakit kepala akibat seks umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, gejala ini bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius, seperti masalah pada pembuluh darah yang memberi makan otak, termasuk aneurisma intrakranial atau malformasi arteriovenosa.
Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sakit kepala dimulai secara tiba-tiba atau pertama kali dialami saat aktivitas seksual.











































