Dokter senior dr Lo Siaw Ging meninggal dunia pada Selasa (9/1/2024) di usianya yang ke-90 tahun. Kabar ini disampaikan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), yang juga menyampaikan belasungkawanya atas kepergian dr Lo Siaw Ging.
"Pengabdian beliau semasa hidupnya menjadi inspirasi bagi seluruh dokter di Indonesia. Beliau telah menunjukkan bahwa profesi dokter tidak hanya sebatas memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi," tutur Ketua Umum PB IDI DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT dalam keterangan tertulis diterima detikcom, Rabu (10/1).
"Almarhum dr Lo Siaw Ging dan juga para dokter lain yang melakukan pengabdian sama dengan beliau telah menunjukkan bahwa profesi dokter tidak hanya sebatas profesi, tetapi juga merupakan panggilan jiwa untuk melayani masyarakat," imbuhnya.
Dalam keterangannya tersebut PB IDI menyebut, dr Lo Siaw Ging dikenal sebagai sosok dokter senior yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pengabdian sosial tanpa batas.
Melihat perjuangan dr Lo Siaw Ging selama ini, PB IDI mengajak para dokter di Indonesia untuk mengikuti jejak dr Lo Siaw Ging yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi.
Mengenal sosok dr Lo Siaw Ging
Sosok dr Lo Siaw Ging lahir pada 16 Agustus 1934. Semasa hidupnya, dr Lo Siaw Ging dikenal sebagai dokter sosiawan yang berpraktik di Solo, Jawa Tengah.
dr Lo Siaw Ging memulai kariernya sebagai dokter pada 1963 dengan bekerja di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik dokter Oen Boen Ing, yakni salah seorang dokter terkenal di Solo. Pada masa Orde Baru, poliklinik tersebut berubah nama menjadi Rumah Sakit Panti Kosala, dan kini menjadi Rumah Sakit Dokter Oen.
dr Lo Siaw Ging pernah menjabat sebagai direktur di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Selain berpraktik di Rumah Sakit Oen, dr Lo Siaw Ging juga membuka praktik di rumahnya di kawasan Jagalan, Solo. Dikenal dermawan, dr Lo tak jarang menggratiskan biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Simak Video "Video Prabowo: Indonesia Butuh Dokter-Ilmuwan yang Banyak"
(vyp/kna)