Mantul! Kakek Ini Lulus S3 di Usia 79, Pantang Mundur Meski Idap Katarak

Mantul! Kakek Ini Lulus S3 di Usia 79, Pantang Mundur Meski Idap Katarak

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 12 Jan 2024 10:33 WIB
Mantul! Kakek Ini Lulus S3 di Usia 79, Pantang Mundur Meski Idap Katarak
Seorang kakek berusia 79 tahun berhasil lulus s3 meski mengidap katarak (Foto: Facebook/Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan UKM)
Jakarta -

Muharam Awang (79), seorang kakek yang memiliki 17 cucu dan memiliki tujuh anak ini lulus S3 dan meraih gelar PhD pada November 2023. Ia berhasil menyelesaikan studi Sastra Melayu di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) meski tak mahir menggunakan komputer karena mengidap katarak.

"Awalnya saya menghadapi banyak masalah terutama memakai komputer. Itu sulit," imbuhnya, dikutip dari World of Buzz.

Imbas kondisi tersebut, Muharam harus meminta bantuan kepada anaknya yang tinggal di Batu Pahat, Johor, untuk mengetik disertasi dari penelitiannya. Katarak yang diidapnya juga membuat Muharam kesulitan membaca sejumlah literatur untuk melakukan penelitian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Kemenkes, katarak adalah suatu kondisi saat lensa mata mengalami kekeruhan, sehingga menyebabkan menurunya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Sebagian besar katarak disebabkan oleh proses penuaan. Faktor risiko yang dapat meningkatkan katarak adalah angka harapan hidup yang meningkat, riwayat trauma pada mata, infeksi saat kehamilan, konsumsi atau penggunaan tetes mata steroid dalam waktu lama.

ADVERTISEMENT

Selain itu beberapa penyakit tertentu, seperti kencing manis dan hipertensi, merokok, alkohol, paparan sinar matahari berlebih, paparan racun, riwayat keluarga, riwayat operasi pada mata, dan penyakit mata lainnya seperti glaukoma atau uveitis, juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena katarak.

"Mata saya kabur dan saya tidak bisa membaca ketika menyelesaikan disertasi. Saya operasi pengangkatan katarak pada Mei lalu (2023) dan setelah penglihatan kembali, saya bisa menyelesaikan disertasi," terangnya.

Lebih lanjut, menurut media lokal Malaysia Sinar Harian, Muharam tak pantang mundur meski mengidap katarak dan harus bolak-balik dari rumahnya di Melaka ke kampus UKM di Kota Bangi yang jaraknya lebih 100 kilometer.

Sebelum meraih gelar doktor, Muharam Awang adalah guru sekolah kelas 6. Dia pensiun menjelang tahun-tahun terakhir kariernya. Dr Muharam Awang kini menyatakan, ia sangat berterima kasih kepada istri dan anak-anaknya yang selalu mendukung.




(suc/suc)

Berita Terkait