Penggunaan sunscreen penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang tinggi dari cahaya matahari. Namun, ketika masuk musim hujan, langit cenderung mendung dan membuat sinar matahari tidak terlalu nampak.
Apakah kondisi ini membuat penggunaan sunscreen sudah tidak diperlukan lagi? Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Fitria Agustina, SpDVE, FINSDV menuturkan bahwa penggunaan sunscreen tetap diperlukan walaupun sedang memasuki musim hujan.
Ia mengatakan paparan sinar UV tetap akan muncul dari sinar matahari yang masuk ke bumi walaupun cuaca tengah mendung.
"Ketika musim hujan atau mendung apakah kita sudah tidak membutuhkan sunscreen? Sekarang tetap harus dipakai. Selain ada sinar UV juga ada yang namanya bluelight, infrared, itu ada semua. Kalau cuaca berawan UV-nya itu tetap ada lho," ucap dr Fitria ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
"Jadi jangan sampai salah ya karena berawan terus malah nggak pakai sunscreen. Karena walaupun gerimis kan tetap terlihat terang kan," sambungnya.
Selain itu, dr Fitria mengingatkan bahwa paparan seperti bluelight dan infrared juga bisa memberikan efek berbahaya untuk kulit. Menurutnya dua jenis paparan ini menjadi sumber yang paling sering diabaikan.
Kedua jenis paparan sinar tersebut sering ditemukan di keseharian, misalnya dari ponsel, laptop, hingga lampu. Paparan ini dapat meningkatkan risiko penyakit melasma atau flek pada kulit.
"Jadi penting memang tiga item utama ya harus mencukupi, mulai dari mencuci muka, menggunakan pelembab muka, dan sun protection," ujarnya.
Terkait dengan penggunaan sunscreen ketika musim hujan, dr Fitria mengatakan re-apply tetap perlu dilakukan. Namun, karena tingkat paparannya lebih rendah, rentang jarak waktu pemakaian ulang bisa dikurangi.
"Tetap sih harus di re-apply cuman mungkin re-apply-nya kalau outdoor itu kan 2 jam sekali, nah re-applynya mungkin bisa dijauhin sedikit nggakpapa jadi tiga jam boleh," pungkasnya.
Simak Video "Video: Cara Pilih Sunscreen dan Waktu yang Tepat untuk Reapply"
(avk/naf)