Bintang serial 'Game of Thrones' Kit Harington (37) buka-bukaan soal kondisi kesehatan mentalnya. Pemeran karakter Jon Snow ini menceritakan ia harus berjuang melawan masalah kesehatan mental dan kecanduan alkohol ketika ia berada di puncak karir.
Harington harus menjalani rehabilitasi pada tahun 2019, karena kecanduan alkohol. Baru-baru ini, ia mengungkapkan bahwa saat itu ia juga didiagnosis mengidap gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
"Saya menyadari bahwa hidup saya bergantung pada hal ini. Untungnya itu adalah tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Saya berhasil menempa kehidupan saya di sana," ucap Harington di siniar kesehatan Hidden 20% dikutip dari NY Post, Senin (15/1/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait alkoholisme yang dialaminya, Harington bahkan mengaku datang ke rehab dalam kondisi yang mabuk. Awalnya ia ingin mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri, namun ia tidak berhasil setelah empat tahun berjalan.
Harington mengungkapkan betapa sulitnya waktu-waktu tertentu untuk menjalani karirnya sebagai aktor dan menjadi seorang ayah. Ia mengaku kerap merasa cemas ketika ada banyak hal di dalam kepalanya.
"Kepala saya ingin memikirkan semua hal dalam sekaligus. Jika ada lebih dari satu hal yang ada di kepala saya, saya akan kewalahan. Saya menjadi sangat gelisah dan dan cemas. Saya tidak bisa menghadapinya," ceritanya.
Ia menuturkan bahwa perjuangan kesehatan mentalnya diperparah oleh para penggemar Game of Thrones yang memperlakukan dirinya seperti karakternya.
"Orang-orang akan memperlakukan saya seperti karakter tersebut. Tapi dalam hidupku, aku tidak merasa seperti itu sama sekali dan itu menyebabkan sejumlah luka psikologis," tambah Harington.
Bintang film Eternals itu mengatakan bahwa saat ini ia sudah lama tidak dalam kondisi mabuk dan bisa lebih fokus dengan aktivitas bersama anak-anaknya. Harington memiliki seorang putra berusia dua tahun dan seorang putri berusia enam bulan.
Apa Itu ADHD?
Dikutip dari Mayo Clinic, ADHD merupakan sebuah gangguan kesehatan mental yang mencakup kombinasi masalah yang teru-menerus, seperti kesulitan fokus, hiperaktif, dan perilaku impulsif. ADHD pada orang dewasa dapat mengakibatkan hubungan yang tidak stabil, kinerja yang buruk, hingga merasa rendah diri.
Pada beberapa orang dengan ADHD, gejala akan lebih berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa orang dewasa terus memiliki gejala utama yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari.
Pada orang dewasa, gangguan ADHD dapat menimbulkan kesulitan untuk memperhatikan, impulsif, dan kegelisahan. Gejalanya berkisar dari ringan hingga berat.
Berikut ini adalah beberapa gejala ADHD yang dapat muncul pada orang dewasa:
- Impulsif.
- Disorganisasi dan penetapan prioritas masalah.
- Keterampilan manajemen waktu yang buruk.
- Sulit fokus pada tugas.
- Memiliki kesulitan untuk multi-task.
- Kesulitan dalam membuat rencana.
- Toleransi frustasi yang rendah.
- Kesulitan mengatasi stres.
- Perubahan suasana hati yang sering terjadi.
(avk/kna)











































