Geger Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas, Kenali Harmful Sexual Behavior pada Anak

Geger Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas, Kenali Harmful Sexual Behavior pada Anak

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 18 Jan 2024 12:30 WIB
Geger Bocah TK Dicabuli Teman Sekelas, Kenali Harmful Sexual Behavior pada Anak
Ilustrasi geger kasus bocah TK usia lima tahun disebut menjadi korban pencabulan oleh teman sekelas. Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Geger kasus bocah TK berusia lima tahun disebut menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sesama jenis. Orang tua korban menyebut, kasus ini awalnya terbongkar lantaran ibu korban menyadari ada yang berubah dari perilaku anak ketika marah.

Korban sempat marah kepada ibunya lantaran tak diberi susu. Sembari marah, anak tersebut membuka celana dan menunjukkan alat kelaminnya. Sang ibu kemudian bertanya, dari mana anaknya 'belajar' kelakuan tersebut. Di situlah anak mengaku, bahwa dirinya sempat mendapatkan tindakan serupa dari teman sekelasnya.

"Kami curiga, kenapa perilaku anak menjadi begini. Akhirnya pelan-pelan ditanya sama anak kenapa, mulailah cerita sudah 4 kali dicabuli sama temannya di sekolah," lapor ayah korban dikutip dari detikSumut, Kamis (18/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus tersebut kini tengah ditangani pihak berwajib. Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat memastikan akan ada perhatian khusus, mengingat korban dan yang diduga pelaku masih berusia 5 tahun.

"Kita akan melakukan koordinasi, bersama Bapas akan kita kasih pendampingan," kata Jeki.

ADVERTISEMENT

Kemungkinan Penyebab Menurut Psikolog Anak

Dihubungi secara terpisah, psikolog klinis anak Noridha Weningsari, MPsi menjelaskan, perilaku seksual memang lekat pada perkembangan manusia, termasuk anak-anak usia sekolah. Namun, ada beberapa perilaku seksual yang tergolong ke dalam Harmful Sexual Behavior (HSB).

HSB ini diartikan sebagai perilaku seksual yang tidak sesuai perkembangan dan ditunjukkan oleh anak serta berbahaya atau mengandung kekerasan. Salah satu bentuknya yakni peer-on-peer sexual abuse, atau kekerasan seksual yang terjadi antara anak-anak dalam satu tahapan perkembangan.

NEXT: Paparan gambar dan video

Lebih lanjut Noridha menjelaskan, salah satu kemungkinan penyebab HSB adalah anak yang terpapar gambar atau video memuat perilaku seksual tertentu.

"HBS dapat terjadi karena berbagai faktor seperti eksposur terhadap perilaku seksual yang tidak sesuai dengan usia atau bahkan HSB. Eksposur ini dapat melalui media berupa gambar dan video atau keterpaparan langsung seperti mendengar kata-kata terkait perilaku seksual, dilibatkan dalam perilaku seksual," tutur Noridha.

"Termasuk mengalami kekerasan seksual meski belum tentu orang yang mengalami akan serta merta melakukan pada orang lain, atau melihat perilaku seksual yg dilakukan atau terjadi pada orang lain," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(vyp/up)

Berita Terkait