Ada beberapa pilihan kontrasepsi dalam perencanaan anak bagi pria seperti kondom dan vasektomi. Namun pilihan kedua ini kerap dihindari kaum adam karena berbagai mitos yang meliputinya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (SIGA BKKBN) tahun 2022, jumlah keikutsertaaan pria dalam melakukan vasektomi hanya sebesar 0,25 persen dari target 5 persen.
Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testis dan penis dengan harapan air mani yang keluar ketika ejakulasi tidak lagi mengandung sel sperma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sederet salah kaprah soal vasektomi dirangkum detikcom dari berbagai sumber.
1. Sering dikira kebiri
Vasektomi berbeda dengan kebiri yang membuang seluruh buah zakar pria. Kontrasepsi vasektomi tidak i tidak mempengaruhi seksualitas pria dan tidak menyebabkan impoten.
Dikutip dari Healthline, kebiri adalah metode medis yang digunakan untuk menurunkan hasrat seksual, bisa dengan menyuntikkan bahan kimia yang bisa menekan produksi hormon testosteron atau kebiri kimia. Kedua yakni kebiri permanen dengan tindakan pembedahan atau operasi untuk menghilangkan alat genital secara permanen.
2. Dianggap bikin impoten
Mitos yang banyak beredar terkait vasektomi adalah bikin pria impoten. Salah satu kekhawatiran umum orang yang mempertimbangkan vasektomi adalah impotensi, atau disfungsi ereksi (DE).
Namun, risiko impotensi akibat prosedur ini sangat jarang terjadi. Beberapa pria bahkan melaporkan kehidupan seks yang lebih baik setelah vasektomi, menurut Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri (FIGO).
Dikutip dari Healtline, sangat jarang impoten terjadi karena vasektomi. Dengan lebih dari seratus tahun penelitian tentang vasektomi, tidak pernah ada bukti signifikan bahwa vasektomi menyebabkan impotensi.
Operasi yang terkait dengan impoten melibatkan area prostat atau panggul. Vasektomi tidak melibatkan penis, testis, atau organ dalam lainnya.
3. Pengaruh terhadap performa seks pria
Laman National Institute of Health menjelaskan vasektomi tidak akan mempengaruhi kehidupan seks. Vasektomi juga tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi atau ejakulasi air mani.
Ejakulasi setelah vasektomi masih tetap sama seperti sebelum prosedur. Biasanya tidak ada perubahan pada kemampuan ejakulasi atau tampilan cairan ejakulasi seseorang setelah vasektomi.
Satu-satunya perbedaan dalam ejakulasi adalah tidak adanya sperma di dalam air mani. Baik orang yang menjalani prosedur maupun pasangan seksualnya tidak akan menyadari perbedaan ini.
(kna/kna)











































