8 Penyebab Kantuk Meski Sudah Cukup Tidur, Bisa Jadi Gegara Kebanyakan Ngopi

Atta Kharisma - detikHealth
Selasa, 23 Jan 2024 06:26 WIB
Ilustrasi sederet penyebab kantuk meski sudah tidur cukup. Foto: iStock
Jakarta - Tidur sejatinya merupakan aktivitas untuk memulihkan energi. Namun pada beberapa kasus, seseorang terus-terusan merasa mengantuk sepanjang hari, padahal sudah cukup tidur semalaman.

Idealnya, seseorang membutuhkan waktu tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk mengembalikan energi dan tetap sehat. Sejumlah penelitian menunjukkan orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam kerap masih merasa kantuk saat bangun keesokan hari. Tak hanya itu, kurang tidur juga membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.

Namun, ada orang mengantuk terus padahal sudah cukup tidur. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari kebiasaan hingga masalah kesehatan tertentu.

Penyebab Mengantuk Padahal Sudah Cukup Tidur

Lalu, apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang merasa mengantuk padahal sudah cukup tidur? Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan cairan. Ternyata, dehidrasi bisa menjadi salah penyebab mengantuk meski sudah cukup tidur.

Dikutip dari Healthline, dehidrasi dapat mengganggu sirkulasi darah dan menghambat pasokan darah ke otak. Ketika aliran darah ke otak terganggu, maka dapat muncul beberapa keluhan seperti mengantuk dan kelelahan.

Karena itu, pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi agar tidak mengalami dehidrasi ekstrem saat sedang tidur.

2. Kebanyakan minum kopi

Mengonsumsi kopi menjelang tidur juga bisa membuat seseorang merasa mengantuk meski sudah cukup tidur. Dikutip dari Sleep Foundation, mengonsumsi kopi mendekati waktu tidur dapat mengacaukan produksi hormon adenosin yang meningkatkan dorongan untuk tidur.

Normalnya, tubuh akan memproduksi adenosine saat terjaga. Semakin lama seseorang bangun, maka semakin banyak pula adenosine yang dihasilkan. Inilah yang kemudian memunculkan rasa kantuk.

Tapi ketika seseorang mengonsumsi kopi, kandungan kafein yang ada di dalamnya akan menghambat proses produksi hormon adenosine. Alhasil, tubuh menjadi waspada dan terjaga meski sebenarnya sudah mengantuk.

3. Main smartphone sebelum tidur

Kebiasaan bermain smartphone sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur, sehingga membuat seseorang masih merasa mengantuk saat bangun keesokan pagi.

Dikutip dari Cleveland Clinic, membuka smartphone sebelum tidur dapat menstimulasi otak sehingga membuatnya tetap terjaga. Bahkan aktivitas simpel seperti scrolling di medsos atau menjawab chat bisa membuat otak tetap alert dan susah tidur selama beberapa jam setelah bermain smartphone.

Selain itu, paparan sinar biru (blue light) dari smartphone dapat memengaruhi irama sirkadian yang membantu tubuh mengenali siang dan malam hari. Akibatnya, tubuh bisa saja merasa sangat lelah ketika matahari terbit dan baru merasa berenergi ketika larut malam.

4. Lingkungan yang tidak nyaman

Lingkungan yang tidak kondusif juga dapat menyabotase kualitas tidur. Misalnya, tidur dengan mendengarkan alunan musik, tidur sambil menyalakan televisi, tidur di kamar yang panas, dan lain sebagainya.

Spesialis gangguan tidur, dr Marri Horvat, MD, menjelaskan setiap orang membutuhkan lingkungan yang sesuai guna memastikan waktu dan kualitas tidur tidak terganggu.

"Kita membutuhkan lingkungan yang memadai untuk memastikan tubuh mendapat tidur yang cukup dan tidak terjaga akibat pengaruh lingkungan. Setiap orang sedikit berbeda, tapi itu semua adalah tentang kenyamanan," ujarnya.

5. Gangguan tidur

Sejumlah gangguan tidur dapat membuat seseorang merasa mengantuk meski sudah cukup tidur. Misalnya, sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur. Akibatnya, asupan oksigen terganggu sehingga tubuh merasa lelah ketika bangun tidur.

Selain sleep apnea, gangguan tidur lain juga bisa berupa restless leg syndrome (RSL), yakni dorongan hampir tak tertahankan untuk menggerakkan kaki, khususnya di malam hari.

6. Penyakit tiroid

Kelelahan yang tak kunjung hilang meski sudah tidur juga bisa disebabkan masalah kesehatan tertentu. Salah satunya adalah penyakit tiroid. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada kelenjar tiroid yang berfungsi untuk menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh.

Selain menyebabkan gangguan tidur, penyakit tiroid juga kerap disertai gejala berupa keringat berlebih, tremor atau gemetar, dan jantung berdebar.

7. Anemia

Kantuk dan lelah yang datang terus menerus juga bisa menjadi pertanda anemia. Anemia disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel darah merah sehat yang dapat mengantarkan suplai oksigen ke organ dalam tubuh. Akibatnya, tubuh merasa lelah dan mengantuk meski sudah tidur selama 7-8 jam.

Gejala lain yang juga kerap menyertai anemia antara lain sesak napas, nyeri dada, kulit pucat, pusing, dan munculnya suara di telinga (tinnitus).

8. Gangguan kesehatan mental

Beberapa gangguan kesehatan mental juga bisa menjadi penyebab seseorang merasa mengantuk meski sudah cukup tidur. Misalnya, ansietas dan depresi. Dikutip dari Healthline, ansietas menyebabkan perubahan hormon yang dapat memicu seseorang merasa lelah dan lesu.

Sementara itu, depresi dapat mengganggu kualitas tidur sehingga membuat tubuh masih merasa lelah dan mengantuk ketika bangun keesokan pagi.

Simak Video "Video: 6 Kebiasaan Digital yang Tanpa Disadari Bikin Susah Tidur"


(ath/vyp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork