Ternyata Ini Alasan Penduduk di 'Blue Zone' Bisa Berumur Panjang

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 23 Jan 2024 07:30 WIB
Hidup sehat ala warga Blue Zone (Foto: Getty Images/monzenmachi)
Jakarta -

Penduduk yang menempati kota 'Blue Zone' atau Zona Biru disebut memiliki tingkat penyakit kronis yang lebih rendah dan harapan hidup yang lebih panjang. Pola makan, puasa, dan olahraga merupakan faktor yang berhubungan denganwarga yang tinggal di wilayah tersebut.

Dikutip dari Healthline, Blue Zone sendir adalah istilah yang diberikan kepada wilayah geografis yang merupakan rumah bagi beberapa orang yang berumur panjang di dunia. Istilah ini pertama kali digunakan oleh penulis Dan Buettner, yang mempelajari wilayah di dunia di mana orang-orang berumur sangat panjang.

Wilayah Blue Zone sendiri mencakup Icaria (Yunani), Sardinia (Italia), Okinawawa (Jepang), Semenanjung Nicoya (Kosta Rika) dan Loma Linda (Amerika Serikat).

Salah satu alasan penduduk Blue Zone bisa hidup lama yakni terkait dengan apa yang mereka makan. Satu hal yang umum di Zona Biru adalah bahwa mereka yang tinggal di sana sebagian besar mengonsumsi 95 persen pola makan nabati.

Meskipun sebagian besar kelompok bukan vegetarian, mereka hanya cenderung makan daging sekitar lima kali dalam sebulan. pola makan di Zona Biru biasanya kaya akan hal-hal berikut:

Sayuran: Sayuran merupakan sumber serat dan berbagai vitamin dan mineral. Makan lebih dari lima porsi buah dan sayuran sehari dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian.

Kacang-kacangan: Kacang-kacangan termasuk buncis, kacang polong, lentil, dan buncis, dan semuanya kaya akan serat dan protein. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makan kacang-kacangan dikaitkan dengan angka kematian yang lebih rendah,

Biji-bijian utuh: Biji-bijian utuh juga kaya serat. Asupan biji-bijian yang tinggi dapat menurunkan tekanan darah dan dikaitkan dengan penurunan kanker kolorektal dan kematian akibat penyakit jantung.

Dikombinasikan dengan pola makan yang sehat, asupan ini dikaitkan dengan penurunan angka kematian dan bahkan dapat membantu membalikkan sindrom metabolik.



Simak Video "Video: Kemenkes Gelar ASEAN Car Free Day, Kenalkan Gaya Hidup Sehat di CFD"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork