Afgan buka-bukaan soal masalah gangguan tidur yang selama ini dialaminya. Ia menuturkan kerap mengalami serangkaian gangguan tidur seperti sleep eating, sleep walking, dan yang paling mengganggunya adalah sleep spasm.
Kondisi sleep spasm atau kejang saat tidur yang dialami oleh Afgan membuatnya sulit beristirahat dengan baik dan berkualitas. Ia sempat mendapatkan obat dari dokter, tetapi masalah tidur yang dialaminya kembali terjadi.
"Iya gue ada sleep spasm. Jadi ketika lo udah mau tidur, otot lo tiba-tiba kayak ngebangunin lo gitu. Nggak enak banget rasanya, sebel banget. Jadi itu kayak tidur kejang," ucap Afgan ketika berbincang dengan Praz Teguh di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (2/2/2024).
Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Afgan, dokter spesialis tidur dr Andreas Prasadja, menuturkan kejadian kejang saat tidur kerap dikaitkan dengan hypnic jerk. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, oleh karena itu pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pemicu sebenarnya.
Hypnic jerk merupakan salah satu tipe sleep myoclonus atau kondisi saat otot secara tidak sengaja berkedut ketika seseorang ingin tidur atau saat sedang tidur. Hypnic jerk umumnya terjadi ketika seseorang baru mau tidur.
"Hypnic jerk itu sih tidak berbahaya ya, lebih ke tanda kurang tidur. Kejadian sleep myoclonus itu disebabkan oleh misalnya terlalu banyak exercise sebelum tidur, konsumsi kafein dan nikotin sebelum tidur, stres, emosi, atau yang paling sering kurang tidur yang cukup parah," ucap dr Andreas ketika dihubungi detikcom, Jumat (2/2/2024).
dr Andreas menambahkan jika gerakan terjadi ketika seseorang sudah tidur, hal tersebut merupakan kondisi periodic limb movements of sleep (PLMS). Umumnya anggota badan yang sering bergerak adalah kaki.
"Jadi kakinya suka goyang-goyang secara periodik dalam tidur, jadi masih dibedain lagi dengan hypnic jerk. Memerlukan diagnosis yang jelas. PLMS biasanya telapak kaki goyang misal telapak kaki 10 detik terus diam, terus goyang lagi," kata dr Andreas.
(avk/naf)