Pada banyak kasus, pasien stroke terlambat mendapatkan penanganan medis karena gejala awal yang muncul tak terdeteksi. Jika terjadi demikian, risiko yang mungkin mengintai tak lain kecacatan permanen hingga kematian. Lantas sebenarnya, apa saja gejala stroke yang perlu dikenali?
Sering beredar anggapan, salah satu gejala yang paling sering dialami pasien stroke adalah sakit kepala. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis bedah saraf dr Nur Setiawan Suroto, MD., Ph.D IFAANS. Lantas, bagaimana sebenarnya bentuk sakit kepala yang terjadi akibat stroke? Bagaimana membedakannya dengan sakit kepala 'biasa' yang sering muncul sehari-hari?
"Memang salah satu gejala stroke adalah sakit kepala. Sakit kepala yang berat, tiba-tiba terjadi dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Pada salah satu jenis stroke yang disebut stroke perdarahan (hemoragik), itu memang gejalanya adalah sakit kepala berat kadang-kadang disertai dengan muntah," terang dr Iwan kepada detikcom, Jumat (2/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Iwan menjelaskan, jika terjadi gejala sakit kepala tersebut, segera periksakan diri ke rumah sakit agar pasien bisa beroleh penanganan medis. Sebab semakin cepat penanganan medis diberikan, semakin besar risiko pasien selamat dari risiko kecacatan permanen maupun kematian.
"Kalau itu terjadi (sakit kepala tidak biasa dibarengi gejala muntah), maka harus segera ke rumah sakit untuk discan. Kemudian kita lihat sejauh mana perdarahan itu terjadi. Kalau itu perdarahan kecil, maka dengan obat-obatan akan bisa disembuhkan. Tapi jika perdarahannya luas, ada kemungkinan pasien harus menjalani operasi," tutur dr Iwan.
"Kalau ada sakit kepala tiba-tiba mendadak, bisa dicurigai mengarah ke gejala stroke Bentuk sakit kepalanya beda dengan sakit kepala sehari-hari? Sehari-hari itu kan migrain. Tapi kalau sakit kepala karena stroke itu seringkali sakit kepala yang berat, bahkan disertai dengan muntah. Ada kaku di leher bagian belakang," pungkasnya.
(vyp/kna)











































