Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan merasa miris melihat data kekerasan perempuan di delapan tahun terakhir berada di level mengkhawatirkan. Menurut catatannya, ada 3,2 juta kasus korban kekerasan perempuan di Indonesia. Jumlah tersebut baru didapat dari yang tercatat dan terlaporkan.
Kekerasan perempuan dalam bentuk apapun menurutnya perlu ditindak tegas dan tidak boleh disepelekan.
"Perempuan ini harus dimuliakan, harus dilindungi, dan kekerasan pada perempuan tidak boleh disepelekan, tidak boleh dianggap sebagai hal kecil, dari mulai catcalling sampai kekerasan fisik, itu semua harus ditindak," beber Anies dalam Debat Capres Kelima, Minggu (4/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Catcalling?
Catcalling merupakan pelecehan verbal dan non-verbal yang biasanya diterima perempuan. Bisa berupa komentar melecehkan yang sering menjurus ke arah seksual, atau mengancam, sampai mengejek seseorang di depan umum.
Hal ini dinilai memberatkan bagi perempuan, terutama ketika kata-kata yang digunakan terbilang kasar sampai merendahkan martabat. Psikolog Conor Friedersdorf di AS menyebut seharusnya negara memiliki regulasi pelarangan dan sanksi pelecehan seksual terutama di jalanan, tempat kerja, sampai sekolah.
Dikutip dari Talking Mental Health, catcalling juga bisa berkaitan dengan gerakan provokatif sampai sejumlah gestur merendahkan lain misalnya, klakson mobil.
Ada dua jenis cat calling, yaitu:
- Cat calling verbal: Pelaku memberikan siulan atau komentar tentang penampilan korban.
- Cat calling non-verbal: Pelaku menggunakan gestur fisik untuk memberikan penilaian terhadap penampilan korban.
Salah satu contohnya, saat strangers atau orang asing yang berada di trotoar atau jalanan memanggil dan menggoda dengan cara tidak sewajarnya. Kemudian, menghalangi jalan untuk menatap mata mereka dan seolah-olah memuji penampilan seperti berkata "Hai cantik".
Memperlambat mobil untuk membunyikan klakson, bersiul, dan menghina atau memuji seseorang. Saat orang asing menyampaikan keinginan untuk mengantar pulang juga termasuk bentuk catcalling.
Efek Cat Calling ke Kesehatan Mental
Perempuan yang menjadi korban catcalling bisa merasa tidak aman dan tidak nyaman saat berada di ruang publik. Mereka pada akhirnya merasa malu dan tidak percaya diri hingga pergerakan di ruang publik terasa terbatas.
Awalnya, pelaku menganggap catcalling candaan untuk menarik perhatian korban. Padahal, banyak yang tidak menyadari jika tindakan tersebut bisa memberikan dampak trauma pada korban.
Ketakutan akan kekerasan dari laki-laki bahkan menyebabkan perempuan menghindari wilayah geografis tertentu, sampai membatasi pergerakan dan peluang mereka.
(naf/kna)











































