CISDI Nilai Pembahasan Stunting di Debat Capres Terlalu Disimplifikasi

CISDI Nilai Pembahasan Stunting di Debat Capres Terlalu Disimplifikasi

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 05 Feb 2024 17:30 WIB
CISDI Nilai Pembahasan Stunting di Debat Capres Terlalu Disimplifikasi
Debat capres. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Persoalan stunting menjadi salah satu pembahasan yang dilakukan oleh ketiga pasangan calon presiden dalam debat kelima yang diselenggarakan pada Minggu (4/2/2024). Salah satu gagasan terkait stunting yang paling banyak dibicarakan adalah bagaimana pemenuhan gizi untuk ibu hamil dan anak.

Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai bahwa pembahasan soal stunting di debat kelima capres masih terlalu disimplifikasi dan tidak menyentuh akar permasalahan yang lebih luas. Menurut CISDI, stunting merupakan persoalan yang kompleks dan seharusnya dilihat secara lebih luas lagi, tidak hanya pada persoalan medis kesehatannya saja.

"Harus juga memperlihatkan isu tidak hanya isu gizi semata, tetapi melihatnya sebagai isu kesehatan, dan kesejahteraan perempuan terlebih dahulu," ucap CEO CISDI, Diah Satyani Saminarsih, dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diah menuturkan bahwa persoalan stunting juga erat kaitannya dengan masalah kemiskinan. Ia menuturkan hal ini sama sekali tidak menjadi pembahasan dalam debat capres kelima kemarin.

"Ini hanya bukan isu kesehatan, medis kesehatan saja, tapi juga mempertimbangkan konvergensinya dengan masalah lain, utamanya kemiskinan yang masih belum di-address. Cenderung simplistik pembahasan terkait stunting ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia menuturkan persoalan stunting sudah harus menjadi perhatian pemerintah semenjak seorang perempuan menginjak usia remaja. Ketika seorang anak mengalami stunting, bisa jadi hal tersebut diakibatkan oleh sang ibu yang semenjak awal tidak mendapatkan penanganan yang baik.

"Apabila seorang anak terlahir stunting, bisa jadi ibunya juga kurang gizi yang akhirnya anaknya terlahir stunting, selain itu di luar pola asuh setelah anak lahir, cara kebiasaan anak makan, gizi yang diterima dari ibunya itu juga tidak mencukupi sehingga gagal tumbuh dan berkembang," kata Diah.

"Harusnya lebih mendalam dan penyelesaiannya tidak disimplifikasi dengan pemberian makanan gratis, itu yang kami harapkan," sambungnya.

Menyoal penanganan promotif dan preventif masalah stunting, Diah merinci beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Hal tersebut meliputi, pemenuhan gizi anak remaja perempuan, skrining kesehatan pasangan yang akan menikah, pemeriksaan rutin ibu hamil, penyediaan infrastruktur dan regulasi yang mendukung, serta pencegahan pernikahan anak yang berpotensi pada kehamilan risiko tinggi.




(avk/up)
Capres Bicara Kesehatan
15 Konten
Sejumlah isu kesehatan disorot dalam debat Capres kelima, Minggu (4/2/2024). Mulai dari stunting hingga pemerataan dokter dan layanan kesehatan.

Berita Terkait