Beda Gejala Sakit Jantung Vs Asam Lambung, Banyak Dialami Petugas Pemilu 2024

Beda Gejala Sakit Jantung Vs Asam Lambung, Banyak Dialami Petugas Pemilu 2024

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 18 Feb 2024 11:00 WIB
Beda Gejala Sakit Jantung Vs Asam Lambung, Banyak Dialami Petugas Pemilu 2024
Petugas bekerja keras mengerjakan rekapitulasi surat suara (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Tercatat sedikitnya 57 petugas Pemilu 2024 meninggal, terbanyak karena penyakit jantung. Bagi orang awam, gejalanya kerap susah dibedakan dengan masalah pencernaan seperti asam lambung.

Gejala serangan jantung yang mirip dengan asam lambung adalah sensasi nyeri dada atau heartburn. Kerap terjadi, seseorang tidak langsung mendapat pertolongan saat mengalami serangan jantung karena disangka gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Konsultan pencernaan dari Mayapada Hospital, dr Muhamad Yugo Hario Sakti Dua, SpPD-KGEH, mengingatkan untuk tidak buru-buru menyimpulkan GERD sebagai penyebab nyeri dada. Jika memungkinkan, pastikan dulu penyebab sebenarnya misalnya masalah di jantung maupun paru-paru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagian saya (pencernaan) 'nggak penting' sebenarnya, cuma mengganggu. Yang lebih penting jantungnya, jantungnya aman atau nggak. Kalau nggak aman, obati jantungnya," kata dr Hario dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (16/2/2024).

Sementara itu, konsultan kardiologi intervensi Mayapada Hospital dr Aron Husink, SpJP(K), FIHA menjelaskan, serangan jantung sebenarnya memiliki gejala yang khas dibanding keluhan pencernaan. Salah satunya, sensasi nyeri dada yang dirasakan muncul di dada bagian tengah dan menjalar.

ADVERTISEMENT

"Bisa menjalar bisa ke ulu hati, ke leher, atau ke rahang, atau ke bahu kiri," jelas dr Aron, Jumat (16/2).

Menurut dr Aron, seringnya gejala tersebut disangka sakit maag terjadi karena terkadang seseorang tidak mengetahui dirinya memiliki kondisi tertentu yang membuatnya berisiko mengalami serangan jantung. Karenanya, ia mengingatkan untuk mewaspadai juga gejala lain yang lebih spesifik.

"Kalau misalnya gejala serangan jantungnya itu yang khas dan fatal, itu sensasinya langsung berat. Muncul dalam hitungan menit, makin berat sampai keringat dingin. Itu cukup spesifik, tiba-tiba basah seluruh badan," katanya.

Penjelasan dr Aron sekaligus meluruskan pemahaman tentang keringat dingin sebagai gejala serangan jantung. Menurutnya, keringat dingin yang hanya muncul di telapak tangan biasanya lebih berhubungan dengan stres. Sedangkan gejala serangan jantung ditandai dengan keringat dingin di sekujur tubuh, sampai-sampai harus ganti baju.

Pada kondisi tertentu, misalnya diabetes, gejala serangan jantung yang spesifik tersebut mungkin saja tidak dirasakan. Bahkan nyeri di bagian tubuh sekalipun tidak dirasakan pada pengidap penyakit kencing manis.

"Termasuk (nyeri) di jantung. Ada penyumbatan, nggak terasa nyeri dada. Paling berasa lemas capek mual, ternyata serangan jantung," jelasnya.

NEXT: Kelelahan memicu serangan jantung?

Simak Video 'Waspada Stres Akibat Gagal di Pemilu Bisa Picu Sakit Lambung':

[Gambas:Video 20detik]



Hingga Minggu (18/2/2024), Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 57 petugas pemilu 2024, baik Linmas (Perlindungan Masyarakat) maupun KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara), meninggal dunia. Sebagian besar yakni 13 kasus dipicu oleh penyakit jantung.

Menurut dr Aron, kelelahan erat hubungannya dengan serangan jantung. Secara fisik, kondisi ini membuat kerja jantung meningkat, denyut jantung naik, dan tekanan darah makin tinggi.

"Kondisi stressful yang tinggi misalnya kerja 24 jam, akan meningkatkan stres psikologis dan fisiologis," jelas dr Aron.

Pada individu yang sehat, sebenarnya kondisi tersebut tidak terlalu menjadi masalah. Namun pada beberapa kondisi, seperti penyempitan pembuluh darah dan kelemahan otot jantung, maka kondisi stres tersebut bisa menjadi pencetus serangan jantung.

"Biasanya yang ada kejadian seperti ini, itu orang-orang yang memang sudah ada masalah jantung sebelumnya. Entah ada penyempitan jantung, yang mungkin sudah tahu tapi lupa minum obat karena sibuk kerja, atau belum tahu sama sekali karena nggak pernah periksa," jelasnya.

Halaman 3 dari 2
(up/suc)
Sehat-sehat KPPS
22 Konten
Bekerja keras selama pemilu 2024, petugas KPPS harus berhadapan pada risiko kelelahan fisik maupun mental. Tak sedikit yang bertumbangan, jauh dari gambaran 'kerja enak' seperti di meme viral.

Berita Terkait