Menkes Akui Masih Ada Orang Berisiko Tinggi Lolos Jadi Petugas Pemilu 2024

Menkes Akui Masih Ada Orang Berisiko Tinggi Lolos Jadi Petugas Pemilu 2024

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 19 Feb 2024 20:44 WIB
Menkes Akui Masih Ada Orang Berisiko Tinggi Lolos Jadi Petugas Pemilu 2024
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa jumlah petugas meninggal yang bertugas di Pemilu 2024 jauh menurun dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Meski demikian, ia menilai kematian satu nyawa tetap terlalu banyak.

"Walaupun jumlah yang meninggal dibandingkan dengan Pemilu 2019, yang di atas 500-an kan sekarang turun jauh. Dari KPU angkanya ada 71 orang untuk yang tanggal 14-18 dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, jadi totalnya ada 84 sampai sekarang yang meninggal," ucap Menkes Budi pada awak media, Senin (19/2/2024).

Berkenaan dengan proses penyeleksian petugas KPPS Menkes Budi menyebut pihaknya sudah melakukan prosedur skrining kesehatan. Namun, ia tak menyangkal bahwa masih ada individu-individu berisiko tinggi yang tetap terjaring dan masuk menjadi bagian petugas KPPS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Isunya kemarin adalah, sudah diskrining, udah ketahuan mana yang sehat mana yang enggak sehat, cuma udah keburu kedaftar," tambah Menkes Budi.

Ia menuturkan penyempurnaan proses penyeleksian petugas pemilu dengan skrining kesehatan berhasil menurunkan angka kematian hingga 80 persen. Namun, Menkes Budi berharap aturan skrining kesehatan bisa disempurnakan lagi pada pemilu 2029 dengan harapan angka kematian bisa ditekan hingga nol kasus.

ADVERTISEMENT

"Kami akan menyempurnakan skrining ini, nanti mau ngomong sama Pak Mendagri sama pak Kepala KPU apakah kalau bisa sekarang saja ditandatangani aturan barunya. Karena kalau bisa skriningnya kalau bisa sebelum daftar," tandasnya.




(avk/up)
Sehat-sehat KPPS
22 Konten
Bekerja keras selama pemilu 2024, petugas KPPS harus berhadapan pada risiko kelelahan fisik maupun mental. Tak sedikit yang bertumbangan, jauh dari gambaran 'kerja enak' seperti di meme viral.

Berita Terkait