"Memang terjadi penurunan yang drastis dari jumlah petugas Pemilu yang wafat, tapi kami melihat 1 nyawa yang meninggal sudah terlalu banyak. Kalau bisa di Pemilu 2019 bisa nol yang wafat," beber Menkes dalam konferensi pers Senin (19/2/2024).
Ada tiga provinsi dengan catatan kematian terbanyak di pemilu tahun ini yakni Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah. Berikut detailnya:
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 2 kasus
Sumatera Barat: 1 kasus
Sumatera Selatan: 2 kasus
Banten: 3 kasus
DKI Jakarta: 6 kasus
Jawa Barat: 22 kasus
Jawa Tengah: 12 kasus
Daerah Istimewa Yogyakarta: 1 kasus
Jawa Timur: 14 kasus
Kalimantan Barat: 2 kasus
Kalimantan Timur:1 kasus
Sulawesi Selatan: 2 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut faktor risiko yang paling banyak ditemukan pada petugas pemilu adalah hipertensi, diikuti jantung koroner, lalu gagal ginjal kronik dan diabetes melitus.
Data ini sejalan dengan catatan kematian petugas pemilu yang didominasi penyakit jantung. Berikut datanya per 14-18 Februari 2024:
- Penyakit Jantung 19 orang
- Kecelakaan 8 orang
- Hipertensi 7 orang
- ARDS 6 orang
- Penyakit serebrovaskular 5 orang
- Death on Arrival 5 orang
- Sudden Cardiac Death 2 orang
- Kegagalan Organ 2 orang
- Diabetes Melitus 2 orang
- Sesak Napas 1 orang
- TB Paru 1 orang
- Penyakit Ginjal Kronik 1 orang
- Asma 1 orang
- Belum diketahui 11 orang
Simak Video "Video: Keluarga Ungkap Kronologi Wafatnya Epy Kusnandar "
(naf/kna)