Disparitas pemenuhan dokter spesialis masih terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Jumlah ketersedian dokter spesialis juga timpang dengan beberapa daerah memiliki rasio yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
Seperti contoh DKI Jakarta. Dari data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) rasio dokter spesialis masih cenderung terpusat di Jakarta.
Di Jakarta, ada sekitar 8.787 dokter spesialis. Urutan kedua yakni Jawa Barat dengan 6.293 dokter spesialis dan Jawa Timur yang memiliki 6.234 spesialis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat proporsinya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulsel, Sumut, ini adalah wilayah yg proporsinya besar dari dokter spesialis. Tapi kalau kita bicara rasio, Jabar dan Jatim masih kurang spesialis," kata Ketua Umum IDI dr Adib Khumaidi, SpOT dalam konferensi pers, Kamis (21/2/2024).
Menurut dr Adib, ada beberapa alasan Jakarta memiliki rasio atau jumlah dokter yang lebih banyak daripada wilayah lain. Termasuk terkait pendidikan kedokteran dan faktor pertumbuhan investasi kesehatan.
"Kemudian juga dari sisi pendidikan anak, sarana prasarana, pertumbuhan investasi kesehatan dalam hal fasilitas kesehatan masih tinggi di Jakarta, termasuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru yang membuat dokter spesialis di Jakarta itu tinggi," jelasnya.
"Di wilayah lain juga demikian, sehingga pertumbukan faskes itu akan menarik SDM kesehatan. Jika nilai ekonomi tinggi dan banyak pendirian RS, di situ akan menarik para SDM kesehatan berada dalam satu wilayah," tandasnya.
(kna/up)











































