Setiap orang tentu ingin memiliki umur panjang dan tetap sehat meski sudah berusia senja. Umumnya, orang memiliki rata-rata usia 60 hingga 70 tahun. Tapi di Okinawa, penduduknya bisa memiliki usia hingga lebih dari 100 tahun.
Masyarakat Jepang sendiri memang dikenal memiliki umur yang panjang. Rata-rata angka harapan hidup penduduk Jepang adalah sekitar 83 tahun. Namun, tidak sedikit pula yang mampu mencapai usia lebih dari 100 tahun, atau yang dikenal juga dengan sebutan centenarian.
Di Jepang, centenarian terbanyak berasal dari Pulau Okinawa. Populasi centenarian di Okinawa bahkan mengundang perhatian seorang ahli geriatri dan Direktur Pusat Penelitian Penuaan Kuakini di Hawaii, dr Bradley Wilcox.
"Anda tidak bisa bepergian tanpa bertemu dengan mereka (centenarian)," ujar dr Wilcox yang juga penulis dari 'The Okinawa Way', dikutip dari World Economic Forum.
Lantas, apa rahasia yang membuat warga Okinawa bisa memiliki usia yang panjang? Berikut paparan yang dibagikan oleh Wilcox.
1. Selalu bersikap positif
Wilcox mengungkapkan semua centenarian yang dia temui memiliki sikap yang positif. Mereka selalu optimis, hidup tanpa beban, dan suka bersenang-senang.
Tak hanya itu, para centenarian juga memiliki konsep 'ikigai', yakni semacam tujuan hidup yang membuat mereka selalu bersemangat untuk bangun setiap hari. Misalnya, salah seorang pria berusia 102 tahun mengatakan ikigai-nya adalah dua ekor banteng yang dia rawat setiap hari.
2. Terus bekerja dan tak pernah pensiun
Penduduk Okinawa tidak mengenal kata pensiun. Meski sudah berusia senja, mereka terus mengerjakan apa yang sehari-hari dilakukan. Jika seseorang bekerja sebagai petani, maka dia akan terus pergi ke sawah sampai tubuhnya tidak lagi bisa bergerak.
Menurut Wilcox, hal ini membantu para centenarian menemukan kepuasan dalam hidup dan mengurangi biaya kesehatan. Pasalnya, orang yang tetap aktif secara fisik dan mental cenderung lebih sehat.
3. Bergabung dengan kelompok sosial
Penduduk Okinawa memiliki keluarga besar dan jaringan sosial yang kuat. Komunitas mereka sangat erat, dan semua orang saling mengenal satu sama lain. Kelompok sosial tersebut juga kerap mengadakan pertemuan yang disebut sebagai 'moai'.
Pada pertemuan tersebut, setiap orang akan saling bercengkrama. Para pria mungkin akan berkumpul sambil merokok atau mengonsumsi alkohol, sementara wanita berbincang sambil minum teh hijau. Intinya, mereka senang berkumpul bersama yang lain. Wilcox menyebut kontak sosial inilah yang membuat penduduk Okinawa lebih bahagia dan sehat.
(ath/kna)