.webp)
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang masih mengintai perempuan di Indonesia. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus.
Kondisi ini juga dialami Santi Eka Permana, wanita di DKI Jakarta yang didiagnosis mengidap kanker serviks di 2016. Penyakit itu membuatnya mengalami perdarahan tak kunjung berhenti.
"Jadi saya alami perdarahan, perdarahannya itu tidak berhenti-henti sampai belum waktu haid, saya sudah haid. Saya selesai hubungan intim, saya perdarahan," katanya dalam Media Briefing Hari Kanker Sedunia yang dilaksanakan oleh Kemenkes RI, Kamis (22/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja saat itu dokter menduga Santi mengidap miom dan dianjurkan operasi. kan tetapi, setelah dioperasi dan tiga hari dirawat, sakit yang dialami Santi justru semakin hebat dan tak kunjung henti.
Santi akhirnya memutuskan untuk kembali ke dokter obgyn karena rasa sakit yang dia alami tak tertahankan. Dokter kemudian menyarankan untuk biopsi karena mencurigai adanya kanker.
Dia awalnya yang tak menyangka dan enggan menerima akhirnya mencari opsi pengobatan lain di rumah sakit kedua. Setelah menjalani pemeriksaan, dia dinyatakan mengidap kanker serviks stadium 1B.
"Tapi Alhamdulilah saya tidak dikemo. Cuma saya menjalankan radiasi luar 25 kali dan radiasi dalam 3 kali. Sampai sekarang alhamdulilah saya menjalankan rutinitas," tandasnya.
(kna/naf)
