Viral curhatan wanita di TikTok bernama Renatha Devina Nathania (18) soal penyakit vitiligo yang diidapnya. Kondisi vitiligo tersebut membuat sebagian kulit dahi dan rambutnya berubah menjadi putih.
Dalam video yang diunggah melalui TikTok, ia menuturkan semua itu berawal dari cairan bleaching rambut yang ia gunakan sebelum mewarnai rambut. Selain cairan bleaching menjadi pemicu, dokter kulit yang memeriksanya menduga kuat bahwa ada faktor genetik juga yang berperan.
Secara umum sebenarnya apa saja sih pemicu dari kondisi vitiligo? Dokter spesialis kulit dr Rizky Lendl Prayogo, SpDVE menuturkan vitiligo merupakan suatu kelainan kulit yang ditandai dengan oleh kulit yang kehilangan pigmen normalnya atau depigmentasi. Kondisi ini diakibatkan oleh kerusakan sel penghasil pigmen sehingga secara klinik nampak sebagai munculnya bercak putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Rizky menjelaskan bahwa faktor pemicu penyakit vitiligo bersifat multifaktorial.
"Penyebab pertama itu bisa autoimun. Sel darah putih jenis limfosit T CD8+ merusak sel penghasil pigmen. Karena produsen pigmennya rusak, maka kulit menjadi kekurangan pigmen," ujar dr Rizky ketika dihubungi detikcom, Senin (27/2/2024).
Selain autoimun, kerentanan genetik juga dapat berperan memicu vitiligo. Menurutnya, ada beberapa orang yang memang memiliki kerentanan genetik tertentu sehingga lebih mudah untuk mengalami vitiligo.
"Meskipun ada peranan genetik, perlu diingat bahwa genetik bukan satu-satunya penyebab vitiligo, sehingga jika seorang ayah atau ibu memiliki anak, anaknya tersebut belum pasti mengidap vitiligo," jelasnya.
Lingkungan juga dapat menjadi faktor penyebab penyakit vitiligo. Ada beberapa zat kimia yang dapat menjadi faktor pemicu atau memperberat kondisi vitiligo. Zat kimia yang telah teridentifikasi misalnya seperti fenol dan beberapa jenis cat pewarna.
Fenol dapat menyebabkan stres selular terhadap melanosit sehingga melanosit menjadi rusak dan tidak dapat menghasilkan pigmen. Beberapa jenis cat pewarna seperti para-phenildiamine (PPD) dan alta sebagai pewarna merah yang digunakan sebagai kosmetik di India.
"Jadi kasus vitiligo pada kasus ini tidak murni hanya disebabkan oleh penggunaan hair bleaching atau cat rambut saja. Tetap ada faktor autoimun atau genetik yang berperan," tandasnya.
(avk/kna)











































